Dark/Light Mode

Vision+ Gandeng Cretivox Garap Seri Dokumenter �Katanya�

Selasa, 15 Maret 2022 21:57 WIB
Jumpa pers dan peluncuran serial berjudul Katanya oleh Vision+. (Foto: Ist)
Jumpa pers dan peluncuran serial berjudul Katanya oleh Vision+. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beragam strategi kreatif dilakukan oleh perusahaan dunia hiburan untuk rutin memproduksi konten. Salah satunya dilakukan oleh Vision+, platform streaming terkemuka yang dikembangkan oleh PT MNC Vision Networks Tbk atau MVN (IPTV)

Kali ini, Vision+ menggandeng Cretivox menggarap serial berjudul "Katanya". Serial ini berawal dari fenomena masyarakat Indonesia meyakini adanya mitos, stigma, dan berbagai hal yang dinilai tabu di lingkungan mereka.

Meski membuat penasaran, beberapa masyarakat enggan membuka diskusi mengenai hal-hal itu karena dianggap sensitif. Untuk menjawab rasa penasaran sekaligus memberikan wadah kepada masyarakat dalam mengenal mitos dan stigma tersebut, menghadirkan serial Katanya pada Selasa (15/3)

Baca juga : Koperasi Produsen Sari Buah Garut Sukses Ekspor Kopi 2 Kontainer Ke Belanda

Managing Director Vision+, Clarissa Tanoesoedibjo mengungkapkan, di Indonesia sering melihat banyaknya fenomena atau stigma yang tidak bisa dijelaskan secara sederhana.

"Hal ini menarik dan seru untuk diangkat menjadi original series, karena kerap kali dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Series Katanya diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengetahui budaya masyarakat Indonesia lebih dalam, dan meningkatkan minat masyarakat untuk menonton berbagai konten berkualitas lainnya di Vision+,” ujarnya pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (15/3).

Katanya adalah serial dokumenter bertemakan stigma atau mitos di sekitar masyarakat. Serial ini bersifat netral, tidak berpihak sebagai pendukung dan penentang stigma atau mitos sebagai informasi yang disampaikan.

Baca juga : Gandeng ICCC, Kalbe Farma Gelar Konsultasi Kesehatan

Dibintangi oleh Ben Sihombing sebagai host, pemirsa akan diajak untuk menyaksikan wawancara serta penjelasan dari tokoh masyarakat dan masyarakat umum terkait mitos atau stigma tertentu.

Ben Mulia, CEO dari Cretivox Broadcasting Network menambahkan, “First of all, thank you Vision+! Kerja sama ini begitu menyenangkan, Vision+ telah memberikan kesempatan untuk Cretivox agar bisa mengeksplor banyak hal dan membuat sesuatu yang impactful, ini adalah hal baru bagi kami. Vision+ juga membawa angin segar untuk dunia OTT dan semoga hasil karya ini bisa menjadi pilihan lain untuk semua penggemar OTT di Indonesia!,” ujarnya

Katanya akan hadir dalam 10 episode, dengan 5 episode yang membahas mengenai mitos dan 5 episode lain yang membahas mengenai stigma di masyarakat. Topik-topik yang akan dibahas antara lain rumah tusuk sate, Maghrib, kupu-kupu, tuyul, metatah, nanas soda, menikah beda agama, tarot, kejiwaan, dan public display of affection.

Baca juga : Koalisi Pemerintah Diramal Bubar Jalan

"Vision+ ditujukan untuk memanjakan pelanggan yang memiliki mobilitas tinggi dan fleksibel agar tetap dapat menikmati tayangannya di mana pun dan kapan pun," papar Clarissa sebelumnya.

Sebelumnya, series drama dan dokumenter yang sudah sukses diproduksi serta disambut hangat di antaranya Twisted, Dua Alam, MVP (Most Valuable Player), The Waves, dan Beyond Creator: Indonesian YouTuber

Kemudian, Ketawa di Mana Aja, Disconnected, The Intern, Sumber Rejeki, Joe & Robot Kopi, Kepengen Hijrah, dan Skripsick. Selain itu, ada pula Once Upon a Time in Chinatown, Lukas: The Journey of an Altar Boy, Cantik Ya Kamu, Daur Hidup, serta Creepy Valentine. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.