Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Selain Bersih, Industri Panel Atap Bisa Serap Banyak Tenaga Kerja

Kamis, 24 Maret 2022 08:22 WIB
Ketua Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), Linus Andor Maulana
Ketua Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), Linus Andor Maulana

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain bersih, Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap juga dinilai dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional. Salah satunya, bisa menyerap banyak tenaga kerja.

Ketua Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), Linus Andor Maulana mengatakan, ada peluang bisnis dan bisa menyerap tenaga kerja jika industri PLTS Atap ditumbuhkan di hulunya.

Selama ini, Ia melihat tidak berkembangnya industri solar PV di Indonesia lantaran faktor negative cycle.

"Negative cyle yang terjadi akibat ada limited capacity sehingga low economic scale tidak tercapai, low demand dan low new investment serta, high cost dan price low feasibility," kata Linus pada webinar Solusi Kebersamaan Energy and Mining Editor Society (SUKSE2S) dengan tema "PLTS Atap untuk Industri, Siapa yang Untung?” yang digelar Rabu (23/3).

Baca juga : Covid Tetap Bisa Mematikan

Selain Linus, hadir sebagai pembicara dalam webinar adalah CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro, Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail PLN Munief Budiman, CEO PT Sky Energi Indonesia Tbk, Christoper Liawan, dan Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo.

Menurut Linus, pengembangan industri solar PV agar dapat berkesinambungan perlu strategic partnership dengan join investment dalam pembangunan pabrik.

Selain itu, melakukan transfer technology, supply raw material, dan dapat memberikan akses untuk global supply chain.

Direktur Utama Sky Energy Christoper Liawan, menjelaskan PLTS merupakan salah satu jenis pembangkit EBT dengan potensi terbesar yaitu 207,8 GW.

Baca juga : Cegah Pekerja Migran Ilegal, Siapkan Banyak Lapangan Kerja

Namun masih ada kendala dalam pengembangan PLTS, khususnya PLTS atap. Berdasarkan hasil kajian, 92 persen masyarakat masih memiliki keraguan untuk menggunakan PLTS atap.

Kurang pemahaman terhadap teknologi PLTS atap, masih menganggap harganya mahal, dan belum mendapatkan jawaban yang tepat terkait produk dan manfaat penghematan listrik dari PLTS atap.

“Selain itu infrastruktur bangunan di Indonesia masih belum mampu mendukung penggunaan solar panel atap konvensional yang terlalu berat,” kata dia.

Direktur Utama Pertamina NRE Danif Danusaputro, mengatakan PLTS yang sudah dipasang Pertamina NRE kebanyakan berada di lingkungan Pertamina.

Baca juga : Menkominfo & Dewan Pers Rumuskan Aturan Hak Penerbit

“200 MW target terpasang tahun ini. kebanyakan adalah rooftop,” kata Danif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.