Dark/Light Mode

Selain Bersih, Industri Panel Atap Bisa Serap Banyak Tenaga Kerja

Kamis, 24 Maret 2022 08:22 WIB
Ketua Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), Linus Andor Maulana
Ketua Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), Linus Andor Maulana

 Sebelumnya 
Dia menambahkan dari sisi benefit, seharusnya ini sesuatu yang mudah untuk dijual, terutama untuk sister company Pertamina NRE.

Key challenge dari sisi affordability, grid connectivity, regulatory barriers, dan access to financing. Regulatory barrier, menurut saya Indonesia masih single buyer, menjadi challengen untuk pemain di renewable,” kata Danif.

Baca juga : Covid Tetap Bisa Mematikan

Direktur Aneka EBT Kementerian ESDM Andriah Feby Misna, yang menjadi pembicara kunci, mengatakan untuk sektor energi pemanfaatan EBT menjadi hal yang sangat kritikal untuk transisi energi.

Pada 2060 pemanfaatan pembangkit 60 persen akan berasal dari energi surya. PLTS menjadi salah satu prioritas untuk jangka pendek. Potensinya cukup besar dan waktu kontruksinya cukup pendek membuat PLTS menjadi prioritas.

Baca juga : Cegah Pekerja Migran Ilegal, Siapkan Banyak Lapangan Kerja

“Kalau bicara PLTS atap yang menjadi salah satu program untuk mencapai target 23 persen, maka pada 2025 ditargetkan terpasang 3,6 GW. 2025 harapan kami sektor industri mempunya peran cukup tinggi untuk mengimplementasikan PLTS atap,” kata Feby.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.