Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Manfaatkan Ruang Digital, Wahid Foundation Sebarkan Toleransi
Senin, 4 April 2022 10:26 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Terbukanya akses ruang digital bagi setiap orang juga menghadirkan tantangan, selain mampu meningkatkan pertumbuhan di sektor ekonomi. Salah satunya, penyebaran narasi intoleransi dan ekstremisme kekerasan.
Melalui Salam Forum yakni kampanye hasil kerja sama Wahid Foundation, YouTube, dan UNDP Bangkok Regional Hub ingin melindungi masyarakat khususnya anak muda di Indonesia dari konten berbahaya.
Baca juga : Top, Kementan Raih Penghargaan Digital Inovation Award 2022
Kampanye ini dilakukan oleh 10 content creator dari kalangan tokoh, agama, media moderat dan aktivis perempuan. Lewat video berdurasi 4 hingga 8 menit.
"Salam Forum, program fellowship berbentuk mentoring dan pendanaan awal dalam produksi video kampanye untuk perdamaian. Nantinya, video hasil kolaborasi dengan para content creator dapat diakses melalui kanal YouTube oleh seluruh masyarakat," jelas Direktur Wahid Foundation pada movie screening Salam Campaign seperti ditulis, Senin (4/4).
Baca juga : Kementan Raih Penghargaan Digital Inovation Award 2022
Kerja sama ini, lanjut Yenny untuk menghasilkan dan menyebarkan pesan damai untuk melawan intoleransi dan ekstremisme kekerasan secara online. Sehingga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya toleransi di tengah perbedaan suku, ras, agama dan kepercayaan di Indonesia.
Tantangan dan ancaman perihal toleransi di Indonesia juga dilihat oleh Habib Husein Ja’far Al Hadar, seorang Da’i Islam Cinta, sekaligus content creator yang berdakwah melalui media sosial. Dia menegaskan masyarakat harus sangat bijak dalam bermedia.
Baca juga : Jelang Ramadan, KSP Pastikan Harga Sembako Akan Terkendali
Menurutnya saat ini publik diberikan kemudahan dalam mengakses dan menyebar informasi apapun. Media sosial menjadi platform utama penyebaran informasi.
"Jika tidak digunakan secara bijak dan sesuai etika, media sosial menjadi lahan subur menyebarkan konten terlarang yang bisa menyebabkan intoleransi. Masyarakat harus berpikir sebelum menulis, dan berpikir sebelum menyebarkan konten," tambah dia. [MER]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya