Dark/Light Mode

Genjot Bisnis Non Makanan

Hero Lebarin Sayap Penjualan

Selasa, 9 Oktober 2018 10:44 WIB
Genjot Bisnis Non Makanan Hero Lebarin Sayap Penjualan

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group) mengaku akan menggenjot bisnis non makanan yang saat ini mulai menunjukan kinerja positif. Perseroan merekrut sejumlah eksekutif baru yang berpengalaman dan memulai Program Perubahan (Change Program) secara menyeluruh. Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall mengatakan, bisnis non makanan dari Guardian dan IKEA menunjukkan pertumbuhan penjualan yang solid. Penjualan semester I-2018 bisnis non makanan tumbuh sangat baik sebesar 27 persen menjadi Rp 1,4 miliar.

Ia mengungkapkan, bisnis non makanan juga berhasil meningkatkan efisiensi biaya. Laba operasional bisnis non makanan sebesar Rp 189 miliar. “Tumbuh 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 131 miliar,” ujarnya saat paparan publik di IKEA, Tangerang, kemarin. Patrik berharap, bisnis non makanan yang terus menunjukkan kinerja positif dapat mendukung kinerja bisnis makanan yang masih menghadapi tantangan. Tim manajemen yang baru akan terus mengembangkan Program Perubahan yang komprehensif untuk meningkatkan kinerja perseroan secara keseluruhan serta terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Baca juga : Ketahanan Ekonomi Kita Jauh Lebih Baik

Sampai dengan semester I-2018, Hero Group telah memiliki total 447 gerai yang sudah menjangkau wilayah di Indonesia dari Sumatera hingga Papua. Terdiri dari 31 gerai Hero Supermarket, 59 gerai Giant Ekstra, 99 gerai Giant Ekspres, 257 gerai Guardian, dan 1 gerai IKEA. Perseroan menjalankan strategi yang berbeda-beda untuk setiap format gerai. Misalnya pada bisnis makanan, Giant meluncurkan program Harga Teman sebagai salah satu dari strategi.

Menurutnya, program tersebut menawarkan harga terbaik bagi pelanggan yang membutuhkan bermacam produk favorit. “Jadi ada lebih dari 600 produk favorit pelanggan ditawarkan dengan harga lebih murah,” kata Patrik. Strategi berbeda diterapkan untuk Hero Supermarket. Dimana perseroan terus melakukan branding sebagai supermarket premium dengan mengedepankan kualitas produk dan pelayanan yang baik. Sementara pada bisnis non makanan, Guardian fokus pada ekspansi berkelanjutan.

Baca juga : Jokowi Soroti KKP & Bakamla

Lini bisnis kosmetik dan perawatan kesehatan perseroan ini juga tampilan baru dengan produk eksklusif dan mengembangkan supply chain dengan membuka Distribution Center (DC) baru di Surabaya. Sedangkan untuk IKEA, saat ini perseroan sedang melakukan proses pembangunan gerai kedua di Cakung, Jakarta Timur. Hal ini dilakukan mengingat kinerja penjualan IKEA terus menunjukkan momentum positif dan pertumbuhannya didukung oleh peningkatan jumlah kunjungan pelanggan ke toko IKEA Alam Sutera.

Hero Group juga melaksanakan beberapa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) di sepanjang semester pertama 2018. Hal ini sebagai bentuk kontribusi aktif perseroan kepada masyarakat melalui program-program sosial yang berdampak positif. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.