Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekspor pertanian pada bulan Maret 2022 mencapai 430 juta dolar AS, tumbuh positif sebesar 23,27 persen bila dibandingkan Februari (month to month/mtm) atau 7,67 persen bila dihitung secara tahunan (year on year/yoy).
Dengan pertumbuhan tersebut, pertanian turut memberikan kontribusi sebesar 1,61 persen terhadap total ekspor nonmigas pada Maret 2022.
Selain itu, BPS juga mencatat ekspor pertanian dari Januari hingga Maret 2022 juga tumbuh positif, yakni sebesar 10,30 persen dengan total share-nya mencapai 1,74 persen.
Baca juga : Kabar Baik, Kasus Covid Harian Sudah Turun 99 Persen
“Secara akumulatif hingga Maret kemarin, ekspor pertanian tahun ini sudah mencapai 1,15 miliar dolar AS,” ungkap Kepala BPS Margo Yuwono yang disampaikan melalui video conference, Senin 18 April 2022.
Adapun ekspor nonmigas pada Maret ini, disebut Margo, menyumbang 94,70 persen dari total ekspor Maret 2022.
“Nilai ekspor nonmigas secara kumulatif juga meningkat sebesar 35,87 persen," ujar Margo.
Baca juga : Februari 2022, Penyaluran BNI Griya Naik 8 Persen
Sebagaimana diketahui, ekspor Indonesia pada Maret ini mencapai 26,50 miliar dolar AS atau secara mtm meningkat 29,42 persen dan secara yoy meningkat 44,36 persen.
"Kalau dilihat dari grafik, polanya masih sama dengan bulan-bulan sebelumnya. Ekspor bulan ini didominasi oleh sektor industri pengolahan yang mencapai 19,26 miliar dolar AS," katanya.
Di sisi lain, kata Margo, upah nominal butuh tani juga mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen atau secara rill naik 0,40 persen. Begitu juga dengan upah buruh bangunan yang naik 0,05 persen. Namun, untuk upah buruh bangunan secara rill turun sebesar 0,61 persen.
Baca juga : AP I Prediksi Lonjakan Penumpang Lebaran 452 Persen
Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, peningkatan ekspor pertanian saat ini didorong oleh naiknya angka produksi dari waktu ke waktu. Kenaikan tersebut di antaranya adalah padi, jagung, kopi, buah dan produk hortikultura.
"Kami memiliki sistem yang sudah terstruktur dalam mengakomodir semua pihak melalui program Gratieks (gerakan tiga kali ekspor). Kami juga terus berupaya meningkatkan produksi dalam negeri melalui penyediaan benih unggul dan akses biaya KUR (Kredit Usaha Rakyat)," ujarnya. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya