Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kunjungan Kerja Ke Negeri Paman Sam
OJK Pamer Stabilisasi Keuangan Dalam Negeri
Selasa, 26 April 2022 07:30 WIB
Sebelumnya
“Pertumbuhan pembiayaan dari perusahaan pembiayaan juga membaik, tumbuh 2,43 persen (yoy),” jelasnya.
Sementara, untuk Non Performing Finance (NPF) perusahaan pembiayaan juga stabil di 3,25 persen. Data kinerja industri jasa keuangan yang stabil dan prospeknya yang bagus itu, menurut Wimboh, merupakan informasi yang sangat bagus bagi para calon investor asing yang ingin berinvestasi di perusahaan-perusahaan jasa keuangan. Ataupun berinvestasi di sektor usaha lainnya di Indonesia.
Wimboh menegaskan, Indonesia memiliki potensi investasi yang sangat menarik. Karena selain didukung jumlah populasi penduduk 274 juta yang sebagian besar usia produktif, kondisi perekonomian juga sangat baik dan terus bertumbuh pulih dari dampak tekanan pandemi Covid-19.
Baca juga : Mendagri Dorong Pemda Realisasikan Belanja Produk Dalam Negeri
Dalam ekonomi digital, sebut Wimboh, Indonesia akan menjadi nomor satu di Asia Tenggara. “Saya percaya itu.
Saya rasa kontribusi transaksi pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 124 miliar dolar AS (Rp 1.792,2 triliun). Belum lagi fakta yang menyebutkan Indonesia memiliki 17.000 pulau,” jelas Wimboh. “Kami adalah pusat sumber daya alam.
Kami banyak berkembang dalam sektor pertambangan, pertanian, kelapa sawit, perikanan dan pariwisata,” imbuhnya.
Baca juga : Bos OJK Pamer Stabilisasi Keuangan Tanah Air Ke Investor Amerika
Dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan, Wimboh menjelaskan, OJK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan di bidang green economy. Antara lain, menerbitkan dokumen Taksonomi Hijau, yang akan menjadi panduan aktivitas ekonomi yang melindungi lingkungan hidup dan perubahan iklim.
Selanjutnya, Wimboh juga bertemu dengan Timothy Geithner, mantan Menteri Keuangan AS pada periode pemerintahan Presiden Barack Obama.
Timothy saat ini pimpinan lembaga investasi internasional, yang sangat berminat melakukan investasi pada sektor jasa keuangan Indonesia.
Dalam pertemuan itu, Wimboh menjelaskan, OJK sangat mendorong investasi masuk ke industri jasa keuangan Indonesia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya