Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kunjungan Kerja Ke Negeri Paman Sam
OJK Pamer Stabilisasi Keuangan Dalam Negeri
Selasa, 26 April 2022 07:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memamerkan sejumlah keunggulan yang dimiliki Indonesia saat kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS). Diharapkan, upayanya ini menarik minat asing berinvestasi di Tanah Air.
Dalam forum The Indonesia B20 Roadshow: Indonesia-US Business Forum yang dilaksanakan di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York, akhir pekan kemarin, kepada kalangan pebisnis yang hadir, Wimboh menyampaikan besarnya potensi investasi Indonesia. Antara lain didukung sektor jasa keuangan yang tetap stabil di tengah kondisi pandemi Covid-19.
B20 merupakan forum lanjutan dari G20 yang mewakili bisnis internasional. Forum ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Arjad Rasjid beserta jajaran.
Berita Terkait : Mendagri Dorong Pemda Realisasikan Belanja Produk Dalam Negeri
Dijelaskan Wimboh, laju intermediasi sektor perbankan terus meningkat dan per Februari sudah tumbuh 6,3 persen year on year (yoy) dengan risiko yang terkendali.
Ini terlihat dari data Non Performing Loan (NPL) gross 3,1 persen. Industri Perbankan Indonesia juga menunjukkan ketahanan yang konsisten dengan tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) saat ini sebesar 25,8 persen.Angka di atas 20 persen ini konsisten terus meski melewati masa pandemi. Bahkan terus membaik.
“Hal ini menunjukkan perbankan Indonesia sangat aman menghadapi potensi risiko di masa depan,” kata Wimboh dalam keterangan resmi, Minggu (24/4).
Berita Terkait : Bos OJK Pamer Stabilisasi Keuangan Tanah Air Ke Investor Amerika
Selain itu, menurutnya, kinerja di sektor pasar modal juga terus menunjukkan tren positif. IHSG pada 14 April 2022 berada pada angka 7.235,53 (9,94 persen year to date/ytd) dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Perolehan dana juga terus mencerminkan optimisme pasar dengan 18 Initial Public Offering (IPO) sepanjang tahun 2022, dengan nilai Rp 19,21 triliun.
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) juga stabil dan kuat. Tercatat, Risk Based Capital (RBC) pada asuransi jiwa dan asuransi umum dan reasuransi terjaga dengan baik masing-masing di 535,7 persen dan 323,1 persen.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya