Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Gelar Pangan Samarinda, Pemerintah Dorong Diversifikasi Dan Keamanan Pangan Ibu Kota Negara Baru
Minggu, 24 April 2022 08:42 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ada yang berbeda dalam Gelar Pangan Murah (GPM) Ramadhan yang diselenggarakan di Provinsi Kalimantan Timur. Tak hanya disambut guyuran hujan, display aneka produk pertanian disemarakkan dengan pembagian paket sayuran gratis dan vaksinasi.
“Alhamdulillah, diiringi hujan artinya berkah ya, Bapak/Ibu. Pertanian itu di mana-mana membutuhkan air. Air tercukupi, produktivitas aman. Seperti halnya pesan Menteri Pertanian agar semua sektor saling bahu membahu menjaga stabilitas pangan. Bersama dengan TNI, Polisi dan perangkatnya menjaga pangan tetap stabil,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat membuka acara, Jumat (22/4).
Prihasto menerangkan bahwa seluruh jajaran Eselon I Kementerian Pertanian mendapatkan tugas menjaga stabilitas pangan, salah satunya dengan Gelar Pangan Murah ini.
Dirinya mengakui, pengawalan khusus Kalimantan menjadi upaya saling bahu membahu antara Dinas Pertanian dan Kodim setempat.
“Dengan dijadikannya Kalimantan Timur sebagai calon Ibu Kota Negara baru, tentunya harus mampu menyediakan sendiri kebutuhan pangan. Kalau tadinya disuplai dari Jawa, Sulawesi dan NTB, maka ke depan harus bisa memproduksi sendiri,” terangnya.
Sebagai simulasi, dengan perpindahan aparatur sipil negara beserta perangkatnya, diperkirakan penduduk Kalimantan Timur akan diduduki oleh 2,5 juta orang.
Baca juga : Kementan Tingkatkan Kualitas SDM Petani & Penyuluh
Ini artinya, membutuhkan pangan yang tidak sedikit. Sebagai contoh, untuk bawang merah dibutuhkan setidaknya 18-20 ribu ton. Ini artinya membutuhkan 2800-3000 hektare lahan khusus bawang merah guna memenuhi kebutuhan pangan 2,5 juta penduduk baru.
Begitu juga dengan cabe. Luas lahan 2000 hektare yang ada sekarang harus lebih ditingkatkan, minimal memerlukan 3000-3200 hektare.
Meski demikian, dirinya tidak merasa khawatir. Pasalnya, Kalimantan Timur memiliki iklim dan lahan yang cocok untuk pertanaman bawang merah.
“Mentan dengan tegas mengarahkan agar Ibu Kota Negara baru, urusan pangan jangan sampai bergejolak. Kaltim harus bisa menghasilkan pangan sendiri. Di mana ada cluster padi, bawang, cabe dan lain-lain. Untuk mewujudkannya maka butuh semangat dari berbagai pihak,” jelasnya.
Prihasto juga berbangga hati, di tengah pandemi, Indonesia memiliki ketahanan pangan yang tangguh. Nilai inflasi hanya berada di angka 2,6 persen sementara negara lain mencapai di atas 8 persen.
Dirinya mengakui, faktor penyelamat negara adalah sektor pertanian. Sektor pertanian yang naik 16 persen akan terus dipertahankan termasuk mendorong diversifikasi pangan di antaranya sukun dan sagu untuk substitusi dengan gandum yang juga turut mendorong kesehatan.
Baca juga : Turun Ke Lapangan, Kementan Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan Pokok Di Kalbar Stabil
Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur, M Alimudin saat mewakili Kepala Dinas menyampaikan rasa syukur terpilihnya Kalimantan Timur sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan.
"Kami sangat mendukung terselenggaranya kegiatan yang berlangsung di provinsi ini, terutama terkait ketersediaan bahan pangan pokok. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian atas perhatian yang diberikan kepada warga," ucapnya.
Dengan persiapan yang tidak membutuhkan waktu yang lama, terbukti acara ini berlangsung sukses dan membangkitkan kepedulian lintas sektor.
“Ini kegiatan yang luar biasa. Acara gelar pangan ini diadakan secara marathon. Sehari jadi dan alhamdulillah semua saling bantu hingga acara ini dapat terselenggara,” ujar Kepala Staf Kodim Samarinda, Letkol Inf. BT Napitupulu, SH.
Meski akan dilangsungkan selama tiga hari, terhitung 22 - 24 April 2022, animo masyarakat sangat tinggi. Tidak sampai dua jam, lapak tenda ludes diserbu pembeli.
Salah satu pengunjung, Sahriah, 55 tahun, mengaku senang dengan adanya gelar pangan murah ini.
Baca juga : Kementan Jamin Stabilitas Ketersediaan Dan Harga Bahan Pangan Pokok Di Bengkulu
“Iya senang sekali. Saya beli dengan harga murah. Saya sudah menunggu sejak tadi. Ini saya beli beras dan minyaknya," ujar Sahriah
Tak hanya didominasi kaum ibu, tampak juga seorang bapak yang juga tengah mengantre di stan beras dan minyak.
“Saya senang sekali ada program ini. Kalau bisa ada teruslah,” ujar si Bapak.
Sebagai informasi, beras dijual dengan harga Rp 10 ribu/kg, terigu Rp 11 ribu/kg, daging beku Rp 85 ribu/kg, telur ayam Rp 22.500/kg, minyak goreng Rp 14 ribu/liter, gula pasir Rp 14 ribu/kg, ayam beku Rp 45 ribu/ekor, bawang merah Rp 30 ribu/kg dan bawang putih Rp 30 ribu/kg. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya