Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Harga CPO Meroket, Pendapatan PT Eagle High Plantations Naik Double Digit
Selasa, 10 Mei 2022 10:56 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatat peningkatan pendapatan sebesar 34 persen menjadi Rp 2,9 triliun di tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 2,2 triliun.
Direktur BWPT, Henderi Djunaidi mengatakan, harga CPO yang tinggi di tahun 2021, ditunjang dengan keputusan manajemen yang tepat, telah menempatkan BWPT pada posisi yang lebih baik di tahun 2021. Pendapatan naik 34 persen, EBITDA naik 107 persen menjadi Rp 817 miliar. Selain itu, operating profit juga naik 194 persen menjadi Rp 278 miliar.
“Di tahun 2021, kami telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mengendalikan biaya dan meningkatan efisiensi operasional, termasuk menyelesaikan peremajaan pabrik kelapa sawit,” ujarnya, Selasa (10/5).
Di tahun 2022, pihaknya akan terus berfokus pada pengoperasian kebun dan pabrik yang optimal, termasuk program pemeliharaan dan pemupukan, program panen dan peremajaan alat berat. Perseroan juga akan mengoptimalkan utilisasi seiring kenaikan harga komponen produksi seperti solar dan pupuk yang di luar kontrol Perseroan dan kemungkinan adanya inflasi.
Baca juga : Pascapandemi, Menkominfo Ajak Pemuda Manfaatkan Program Talenta Digital
“Perseroan juga berfokus untuk peningkatan kualitas dari fasilitas karyawan sehingga produktivitas tetap terjaga,” ujarnya.
Sepanjang tahun 2021, BWPT telah mendivestasikan sejumlah aset perkebunan yang diyakini tidak sesuai dengan arah strategis masa depan perusahaan. Dengan mendivestasikan perkebunan-perkebunan tersebut, kegiatan operasional dan finansial EHP menjadi lebih efektif dan efisien.
Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat arus kas dan mengurangi kewajiban hutang Bank, ditunjukkan dengan beban bunga yang turun sebesar 21 persen dan bank loan yang turun sebesar 16 persen pada tahun 2021. "Dampak positif dari divestasi ini tentunya akan berlanjut ke arus kas perseroan ke depannya,” ujarnya.
Untuk memastikan keberlanjutan dalam operasional bisnisnya, BWPT telah memiliki 1 sertifikasi RSPO dan 6 sertifikasi ISPO. “Kami memiliki komitmen nyata dalam penerapan aspek environmental, social and governance (ESG) dalam bisnis kami. Tahun ini kami akan menambah 1 sertifikasi RSPO dan 2 sertifikasi ISPO,” ujar Henderi.
Baca juga : Kuartal I 2022, Kredit Bank DKI Tumbuh Double Digit
BWPT saat ini tercatat di peringkat 32 dari total 100 produsen, pengolah, dan pedagang minyak yang dinilai oleh SPOTT (Sustainability Policy Transparency Toolkit – penilaian oleh organisasi non-profit Zoological Society London).
Dia juga mengatakan, salah satu pabrik kelapa sawit perseroan juga telah terpasang dan beroperasi sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Biogas yang merupakan Energi Baru Terbarukan (EBT), yang rencananya akan didaftarkan dalam mekanisme untuk mendapatkan carbon revenue.
“Kami optimis performa BWPT di tahun 2022 akan lebih baik lagi. Kinerja perusahaan yang baik, strategi perusahaan yang mengacu pada pedoman ESG, dan harga CPO yang kami yakini akan tetap tinggi, menjadi kunci keberhasilan kami di tahun 2022 dan pertumbuhan double digit akan kembali tercapai di tahun 2022,” tutup Henderi.
Perseroan juga telah selesai menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 9 Mei 2022, antara lain memutuskan perubahan pengurus Perseroan dengan susunan Dewan Komisaris adalah Abed Nego sebagai Komisaris Utama, Deddy Setiadi sebagai Komisaris dan Yohanes Wahyu Saronto sebagai Komisaris Independen. Adapun susunan Direksi yang baru adalah Henderi Djunaidi sebagai Direktur Utama, Andrew Haryono dan Yeoh Lean Khai sebagai Direktur.
Baca juga : ASTON Masuk Peringkat 3 Merek Perjalanan dan Pariwisata di Indonesia Versi YouGov
PT Eagle High Plantations Tbk Perseroan beroperasi di bidang perkebunan kelapa sawit yang memproduksi tandan buah segar (TBS) dan Pabrik Kelapa Sawit yang menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO) dan inti sawit (PK). Pusat kegiatan operasional berada di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua dengan total luas lahan perkebunan yang mencapai 116,000 hektar dan total kapasitas pabrik kelapa sawit sebesar 2,5 juta ton TBS per tahun. PT Eagle High Plantations Tbk berkomitmen terhadap pertumbuhan keberlanjutan, salah satunya dengan mendapatkan sertifikat RSPO yang pertama pada 10 Mei 2019. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya