Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jokowi Ketemu CEO Air Products Di AS
Bahlil: Uang Ada, Project Ada, Segera Kita Eksekusi
Sabtu, 14 Mei 2022 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi bertemu dengan Chairman sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Air Products, Seifi Ghasemi, di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, Amerika Serikat (AS) Kamis (12/5) waktu setempat. Pertemuan digelar di sela kunjungan kerja Jokowi ke Negeri Paman Sam.
Pertemuan itu menindaklanjuti penandatanganan nota kesepahaman (Memoradum of Understanding/MoU) investasi di sektor gasifikasi batu bara dan turunannya di Indonesia senilai 15 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp 219,5 triliun.
Baca juga : Presiden Jokowi Ketemu CEO Air Products Bahas Investasi
Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya rencana investasi perusahaan tersebut segera ditindaklanjuti.
“Saya menyambut baik penandatanganan MoU di Dubai, November 2021. Sebagai implementasi rencana tersebut, pada 24 Januari lalu saya telah lakukan groundbreaking industri hilirisasi Coal to Dimethyl Ether (DME) di Bukit Asam. Saya berharap semua rencana investasi tersebut segera ditindaklanjuti,” ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, kemarin.
Baca juga : Bertemu CEO Air Products Di Washington, Jokowi Tagih Implementasi Investasi
Menanggapi arahan Jokowi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, usai pertemuan mengatakan, dari rencana investasi Air Products sebesar 15 miliar dolar AS, saat ini sudah terealisasi tahap pertama sebesar 7 miliar dolar AS.
“Yang sudah terealisasi yakni project DME, metanol di Balongan, dan mau membangun juga metanol di Cepu. Sisanya, kami akan bikin hidrogen yang akan dibangun di Indonesia dengan memanfaatkan bendungan yang dimiliki negara,” jelas Bahlil.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya