Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Airlangga Promosikan Kelapa Indonesia Ke Bos Coca Cola, Bagus Untuk Diversifikasi Usaha
Kamis, 26 Mei 2022 11:03 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang kian menunjukkan sinyal positif, turut berpotensi mendorong pulihnya tingkat kepercayaan konsumen, dalam melakukan kegiatan belanja barang dan jasa.
Dalam masa pandemi, konsumsi masyarakat kelas menengah mengalami tekanan. Sehingga, pulihnya daya beli konsumen tersebut akan mendongkrak pemulihan sektor lain.
Hingga saat ini, konsumsi masyarakat kelas menengah telah meningkat cukup signifikan.
Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Tahun 2002, jumlah kelas menengah hanya mencapai 7 persen dari total populasi atau setara dengan 14,1 juta orang. Namun, pada 2019, angkanya melompat jadi 57,3 juta orang.
Angka tersebut juga diprediksi masih akan terus meningkat, mengingat demographic dividend atau bonus demografi yang akan dilalui Indonesia pada tahun 2045.
Potensi konsumsi masyarakat yang besar, menjadi peluang yang baik bagi perusahaan swasta dalam membangun dan memasarkan produknya di Indonesia. Salah satunya, Coca Cola yang telah memiliki jumlah konsumen cukup besar di Indonesia.
“Indonesia merupakan pasar dan hub potensial bagi Coca Cola di regional Asia Tenggara, karena merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, dan negara dengan populasi terbanyak di kawasan Asia Tenggara,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan CEO dan Chairman - the Coca Cola Company James Quincey, di Davos-Swiss, Selasa (24/5).
Potensi pasar yang besar tersebut, tentu perlu didukung sektor lainnya.
Baca juga : Gerbangdutas Perkuat Kedaulatan Indonesia Di Perbatasan
Airlangga menyampaikan, saat ini Indonesia telah melakukan reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja. Demi mengurangi jumlah perizinan, dan memudahkan calon investor untuk membangun usahanya di Indonesia. Salah satunya, melalui mekanisme perizinan berusaha berbasis risiko.
Dukungan lain yang diberikan pemerintah, berbentuk penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang meliputi pergudangan, distribusi, teknologi informasi, dan sumber daya manusia. Serta menawarkan insentif tax allowance untuk mendorong investasi.
Hal ini tak hanya menjadikan Indonesia menarik dari segi pemasaran, karena demografi yang muda dan produktif, tetapi juga karena infrastruktur pendukung yang semakin siap dalam mempermudah operasional perusahaan.
Saat ini, Indonesia juga tengah melakukan transisi energi, guna mendukung terciptanya industri hijau dan terpenuhinya target net zero emission pada 2060.
Baca juga : Aksi Heroik Ikhsan Dan Simpati Krisna Bayu Untuk Maruli Simanjuntak
Salah satu implementasi yang dilakukan dalam transisi energi, adalah memperluas penggunaan panel surya untuk pembangkit listrik dan sumber energi baru terbarukan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga turut menyampaikan pandangannya, agar Coca Cola dapat melakukan diversifikasi usaha terkait pengembangan produk berbahan baku buah kelapa. Mengingat Indonesia juga memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan buah kelapa, serta luas lahan perkebunan yang tersedia dalam jumlah besar.
Diversifikasi tersebut juga dapat meningkatkan kesejahteraan pekebun kelapa, yang mayoritas adalah pekebun kecil atau smallholder farmer. Serta mampu memberikan multiplier effect yang besar. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya