Dewan Pers

Dark/Light Mode

Gandeng Disperindang Jabar, LPEI Dongkrak Peningkatan Ekspor UMKM

Jumat, 10 Juni 2022 09:04 WIB
Foto: dok. LPEI
Foto: dok. LPEI

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank yang merupakan Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), secara konsisten terus berupaya dalam mendukung peningkatan ekspor Indonesia.

Berdasarkan data ekspor Indonesia pada bulan Januari-Februari 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu provinsi yang memiliki potensi ekspor adalah Provinsi Jawa Barat dengan nilai perkembangan ekspor berdasarkan provinsi asal barang terbesar senilai USD6,07 miliar.

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI R Gerald S Grisanto menegaskan, LPEI berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas usaha UMKM dan mendorong terciptanya eksportir baru dalam rangka meningkatkan ekspor di Provinsi Jawa Barat.

“Selain itu, ke depannya hal ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect, sehingga dengan mengembangkan kapasitas UMKM berorientasi ekspor juga akan meningkatkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Gerald dalam keterangan resminya, Jumat (10/6).

Berita Terkait : Perang Dengan Rusia, Ukraina Kesulitan Ekspor Gandum

Pertengahan tahun 2021, LPEI juga telah berhasil meluncurkan Program Desa Devisa Kopi Subang di Jawa Barat. Bekerja sama dengan koperasi dan pemerintah daerah setempat.

Program Desa Devisa yang berlokasi di Kabupaten Subang tersebut berfokus pada komoditas kopi, dengan memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas para petani kopi Subang.

Selain sinergi dalam Program Desa Devisa, komitmen LPEI untuk mengembangkan UMKM Berorientasi Ekspor Jawa Barat terus ditingkatkan.

Kali ini, LPEI berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Disperindag Jabar) memberikan capacity building kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor, sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan UMKM khusus di wilayah Jawa Barat.

Berita Terkait : Gandeng Kementerian PUPR, Tata Logam Group Genjot Pemanfaatan Produk Dalam Negeri

“Kolaborasi dan kerja sama antara LPEI dengan Disperindag Jabar meliputi Pelatihan Ekspor atau Coaching Program for New Exporter (CPNE), Business Matching, Program Desa Devisa, Sosialisasi Produk LPEI dan Pembahasan Isu-Isu Perdagangan Luar Negeri," rinci Gerald.

 

Kegiatan pelatihan ekspor atau CPNE berlangsung selama tiga hari yang dimulai sejak 8 Juni dan berakhir 10 Juni 2022 ini berlokasi di Bandung.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 UMKM berorientasi ekspor yang berasal dari wilayah Jawa Barat dengan berbagai variasi produk seperti aneka kerajinan, busana, makanan olahan, kopi, dan produk lainnya.

Beragam materi pelatihan disampaikan oleh para praktisi ekspor yang telah berpengalaman dibidangnya untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan para peserta tentang seluk beluk bisnis ekspor.

Berita Terkait : Lantik Pengurus IMI NTB, Bamsoet Dorong Peningkatan Prestasi Atlet Balap

“Pelatihan ekspor atau CPNE diselenggarakan dengan materi-materi yang dibutuhkan para calon eksportir dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mengenai pengenalan bisnis ekspor, desain produk ekspor, manajemen ekspor dan harga ekspor, strategi internet marketing, pembayaran serta pameran internasional,” pungkas Gerald. ■