Dark/Light Mode

Diungkapkan Dubes Hamianin

Perang Dengan Rusia, Ukraina Kesulitan Ekspor Gandum

Rabu, 8 Juni 2022 14:02 WIB
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin (Foto: Istimewa)
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menerangkan, konflik yang terjadi dengan Rusia menyebabkan negaranya sulit melakukan ekspor gandum. Hal tersebut diungkapkan Hamianin ketika melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (7/6).

Ia menerapkan, sekitar 22 juta ton gandum asal Ukraina tidak bisa lagi diekspor karena terhambatnya akses keluar masuk pelabuhan. "Kebanyakan pengiriman komoditas gandum tersebut menggunakan kapal laut, dan agak sulit mengirimkannya melalui jalur darat," terang Hamianin, dalam keterangan Kemenko Perekonomian, Rabu (8/6).

Menanggapi hal tersebut, Airlangga menyampaikan, posisi Pemerintah Indonesia bahwa konflik di Ukraina harus segera dihentikan. Agar kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dapat dihormati, sesuai prinsip dan tujuan yang tercantum dalam Piagam PBB dan hukum internasional.

Baca juga : Lolos Sertifikasi Halal Perpanjangan Dari MUI Pusat, Waroeng Stake & Shake Komit Tingkatkan Kualitas Produk

"Pemerintah RI secara konsisten menyampaikan posisi tersebut di berbagai pertemuan penting yang digelar baik dalam maupun luar negeri," ujar Airlangga.

Dalam pertemuan-pertemuan dimaksud, Pemerintah RI juga menyampaikan concern terkait penanganan krisis kemanusiaan sebagai dampak dari konflik. "Pemerintah RI juga siap mendukung dan mengirimkan bantuan kemanusiaan, melalui Palang Merah Ukraina," sambung Airlangga.

Dubes Hamianin kembali menyampaikan harapan agar G20 dapat mendorong upaya untuk mengakhiri konflik dengan segera. Ukraina percaya, G20 bisa melakukan langkah-langkah strategis penyelesaian konflik yang diperlukan dengan mempertimbangkan kekuatan politik dan ekonomi yang dimiliki negara-negara G20.

Baca juga : Kemenperin Genjot Pengembangan Kendaraan Euro 4

Dari aspek perdagangan, kedua negara mencatat tren yang cukup signifikan dalam perdagangan bilateral. Pada 2021, tercatat kenaikan sebesar 22,83 persen atau senilai 1,46 miliar dolar AS (setara Rp 21,16 triliun) dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebenar 1,26 miliar dolar AS (setara Rp 18,26 triliun).

Komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke Ukraina adalah minyak sawit yang diikuti kelapa dan margarin. Ukraina menempati peringkat ke-39 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia serta peringkat ke-26 sebagai negara asal impor.

Komoditas impor terbesar Indonesia dari Ukraina adalah gandum. Sebelumnya tercatat sebesar 919,4 juta dolar AS (setara Rp 13,32 triliun). Namun, saat ini terimbas dampak dari konflik.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.