Dark/Light Mode

10 Tahun Jadi Mitra Strategis

RI Dan Jerman Jalin Hubungan Istimewa

Sabtu, 18 Juni 2022 06:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (keempat kiri) bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (ketiga kanan) dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid (ketiga kiri), menerima kunjungan kenegaraan Presiden Jerman Frank- Walter Steinmeier (keempat kanan) di Jakarta, Kamis (16/6). Pada kesempatan tersebut, dilakukan pertemuan Roundtable Business Meeting Indonesia-Jerman yang diselenggarakan di Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 Jakarta. (Foto : Dok. Kemenko Perekonomian).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (keempat kiri) bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (ketiga kanan) dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid (ketiga kiri), menerima kunjungan kenegaraan Presiden Jerman Frank- Walter Steinmeier (keempat kanan) di Jakarta, Kamis (16/6). Pada kesempatan tersebut, dilakukan pertemuan Roundtable Business Meeting Indonesia-Jerman yang diselenggarakan di Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 Jakarta. (Foto : Dok. Kemenko Perekonomian).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia memperkuat hubungan ekonomi dengan berbagai negara untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya dengan Jerman.

Upaya yang dilakukan Pemerintah, yakni melalui Roundtable Business Meeting Indonesia-Jerman. Acara digelar di Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 Jakarta, Kamis (16/6).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Har­tarto mengatakan, kegiatan ini bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier ke Indonesia.

Baca juga : Saudi Sangat Panas, Jemaah Haji Diminta Banyak Minum

“Tahun ini merupakan tahun istimewa bagi hubungan bi­lateral Indonesia dan Jerman, yang telah mencapai 70 tahun. Kemitraan strategis telah terja­lin erat selama 10 tahun,” kata Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar itu juga menjelaskan, tahun ini kedua negara juga mengemban Presidensi pada dua forum strategis global. Indonesia sebagai Presidensi G20, dan Jerman pada Presidensi G7.

Karenanya, kolaborasi dan sinergi yang erat antarkedua negara diharapkan menjadi kunci dalam penyelesaian berbagai isu dan tantangan global. Termasuk dalam proses pemulihan ekono­mi global pasca-pandemi, serta penanganan gejolak ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina.

Baca juga : Quartararo: Strategi Ban Jadi Penentu

Menurut Airlangga, dengan menjadi Presidensi G20 tahun ini, Indonesia memiliki kesem­patan besar menentukan arah perekonomian dunia maupun mengembangkan potensi di da­lam negeri. Ini dilakukan guna memperkuat fondasi perekono­mian Indonesia.

“Bagi perusahaan Jerman, In­donesia merupakan negara untuk peningkatan kerja sama ekonomi di bidang digitalisasi, infrastruk­tur, energi hijau dan keberlanjutan,” ucap Airlangga.

Roundtable Business Meeting juga dihadiri sejumlah perusahaan terkemuka, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Aso­siasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan asosiasi industri, baik dari Indonesia maupun Jerman.

Baca juga : 23 Tahun, Gadis Inggris Ini Cuma Makan Keripik

Delegasi bisnis Jerman terdiri dari Chief Executive Officer dan Perwakilan Perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, kosmetik, infrastruktur, pelabuhan, alat kesehatan, teknologi informasi, serta perdagangan dan konsultan hukum.

Diskusi antar-pelaku bisnis kedua negara mengerucut pada tiga isu kunci yang merefleksi­kan potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jerman. Yaitu bidang digitalisasi, in­frastruktur dan keberlanjutan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.