Dark/Light Mode

Astronacci Prediksi Rupiah Tembus Rp 16.200

Selasa, 28 Juni 2022 13:24 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Inflasi secara besar-besaran di Amerika Serikat (AS) dan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) menyebabkan penguatan dolar AS sejak Maret 2022.

Astronacci International sebagai research company menjadi yang pertama dalam memberikan big early warning sejak April. Astronacci memprediksi rupiah akan tembus Rp 16.200 per dolar AS.

Astronacci sebagai research company telah berhasil memberikan prediksi arah market dengan tepat. Seperti bottom reversal pada pergerakan IHSG pada 24 Maret 2020, hingga wave analysis Astronacci yang akan mencapai area 7,300 pada April 2022 dan IHSG jatuh hingga 800 poin dari titik tertinggi sesuai dengan prediksi yang diberikan.

Baca juga : Ganda Putri Indonesia Siap Tempur Di Malaysia Open 2022

Krisis financial market dan juga pelemahan terhadap Rupiah diduga diawali dengan perang antara Rusia dengan Ukraina yang menyebabkan kenaikan pada harga minyak dan diikuti dengan inflasi secara besar-besaran di AS.

Tepat pada 17 April 2022, Astronacci memberikan prediksinya terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang sudah pasti terjadi untuk menghadang laju inflasi dari AS. Kenaikan suku bunga The Fed ini juga mendorong laju penguatan dari US Dollar Index (DXY) yang ke depannya akan berdampak negatif terhadap rupiah. 

Dengan kondisi rupiah yang berada di Rp 14,340 per dolar AS berhasil menguat ke area Rp 14,450 per dolar AS pada 25 April 2022. Hal ini menandakan bahwa dolar dan rupiah mulai keluar dari area konsolidasinya. Astronacci kembali mengingatkan kepada trader maupun investor terkait pelemahan rupiah akan segera terjadi.

Baca juga : Jumlah Uang Beredar Mei Tembus Rp 7.854 T

“Kondisi sekarang ini rupiah adalah laggard indikator dari dolar AS. Sehingga ketika terjadinya penguatan terhadap dolar AS secara terus menerus, maka sebentar lagi akan terjadi pelemahan terhadap rupiah secara signifikan.” ujar Founder dan CEO Astronacci, Gema Goeyardi, Selasa (28/6).

Sesuai dengan prediksi dari Astronacci, kenaikan suku bunga The Fed yang diawali pada Maret 2022 sebesar 25 bps, lalu mengalami kenaikan lagi pada Mei 2022 sebesar 50 bps, hingga kemudian mencapai 75 bps pada Juni 2022. Penguatan dolar AS ini tentunya akan membawa dampak negatif terhadap rupiah.

Melihat pelemahan nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.812 per dolar AS di pasar pedagangan pada Senin (27/6), ini sesuai dengan prediksi Gema Goeyardi yang mengatakan, akan terus terjadi penguatan dolar AS dan pelemahan rupiah dengan target dari Astronacci Rp 16.200 per dolar AS.

Baca juga : Astra Property Optimis Kinerja Tumbuh 10 Persen

Terkait analisis pelemahan rupiah, Astronacci memberikan prediksi terbarunya dalam melihat dolar AS dan rupiah yang memiliki potensi untuk menguji kembali area support dan membentuk secondary reaction. Secara indikator momentum yang mengarah ke bawah pada area jenuh beli (overbought), hal ini mengindikasikan bahwa dolar AS dan rupiah berpotensi untuk terjadinya pelemahan ke area support Rp 14,710 sebelum kembali menguat untuk mengisi area gap pada area Rp 16,200.

“Sebagai seorang investor, Anda wajib untuk mengetahui apa yang saat ini terjadi di negara kita, dan bersiap-siap untuk hal yang terburuk karena dengan demikian, Anda bisa mengamankan portofolio Anda,” ujar Gema.

Apa yang harus dilakukan oleh trader Indonesia dalam menghadapi kondisi ini? Gema mengatakan, beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, mulai menabung dolar AS. Kedua, carilah saham yang diuntungkan dengan pelemahan rupiah. Ketiga, hindari saham-saham yang dirugikan dengan pelemahan rupiah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.