Dark/Light Mode

Analis: Mustahil, Investasi Telkomsel Di GoTo Disetir Segelintir Orang

Rabu, 13 Juli 2022 19:04 WIB
Ilustrasi. (IST)
Ilustrasi. (IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan investasi PT Telkomsel di GoTo senilai 450 juta dolar AS dinilai merupakan aksi korporasi wajar dan strategis untuk memperkuat pertumbuhan bisnisnya.

Keputusan investasi juga telah melewati berbagai tahapan dalam proses ketat yang melibatkan banyak pihak independen sebelum mendapatkan persetujuan.

Analis Pasar Modal sekaligus CEO Finvesol Consulting Fendi Susiyanto mengatakan, sebuah lembaga konsultasi investasi di pasar modal meyakini bahwa proses investasi yang dilakukan oleh Telkomsel di GoTo sudah sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku di kedua perusahaan.

Baca juga : Pengamat: Investasi Telkomsel Di GoTo Sudah Tepat

Di sisi Telkomsel, keberadaan Singtel sebagai pemegang saham, tidak akan memberikan lampu hijau jika investasi itu tidak dilakukan secara prudent, penuh kehati-hatian dan memberikan benefit yang optimal kepada perusahaan.

Apalagi pemerintah Singapura sebagai pemilik Singtel selama ini dikenal tegas dan tidak berkompromi dalam hal pelanggaran terhadap pelaksanaan good corporate governance (GCG). Demikian halnya dengan GoTo.

Fendi meyakini dengan banyaknya pemegang saham seperti Google, Visa, AIA, Astra International, Blue Bird dan nama-nama besar investor kelas dunia lainnya, tentunya memiliki mekanisme yang ketat dan pasti dalam mengambil keputusan kerjasama investasi.

Baca juga : Bamsoet Dorong Pemain Dunia Investasi Nikel Di Indonesia

“Kalau dibaca di Anggaran Dasar GoTo di websitenya, jelas sekali disebutkan bahwa penambahan modal melalui pengeluaran efek bersifat ekuitas, seperti obligasi konversi yang dilakukan oleh Telkomsel ke GoTo, harus dengan persetujuan paling sedikit 2/3 pemegang saham. Mustahil rasanya kerjasama investasi seperti dengan Telkomsel itu hanya diputuskan oleh direksi apalagi seorang komisaris GoTo,” ujar Fendi dalam sebuah diskusi hari Selasa (12/7) di Jakarta bertajuk Isu Investasi Telkomsel, Fakta atau Fitnah?

Terkait potensi kerugian investasi yang dialami PT Telkom pada kuartal I-2021 sebagai akibat investasi Telkomsel di GoTo, Fendi menilai hal itu adalah mekanisme pasar biasa yang terjadi di pasar modal.

Buktinya di akhir semester I-2022 Telkom justru berpotensi mencatat potensial gain hingga Rp 2,7 triliun. Perhitungannya, dengan asumsi jumlah saham Telkomsel sebanyak 23,7 miliar saham dan harga penutupan saham GoTo pada 30 Juni sebesar Rp 388 per saham, maka nilai investasi Telkomsel di GoTo sudah bernilai Rp 9,91 triliun.

Baca juga : Ekonom UGM: Stop Politisasi Investasi Telkomsel Di GOTO

Sementara dengan harga beli saham dikisaran Rp 270 per saham, total investasi Telkomsel di GoTo hanya sebesar Rp 6,39 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.