Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
PUSKEPI: Pemerintah Harus Segera Koreksi Kuota BBM Bersubsidi Solar Dan Pertalite
Jumat, 29 Juli 2022 17:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI) Sofyano Zakaria menyarankan pemerintah segera mengambil sikap dan keputusan untuk mengoreksi kuota BBM bersubsidi Solar dan Pertalite.
"Jadi ketika pada waktunya kuota telah habis, Pertamina sebagai badan usaha yang ditugaskan untuk menyediakan dan mendistribusikan BBM PSO dapat tetap lancar melaksanakan distribusi BBM ke masyarakat," ujarnya, Jumat (29/6).
Selain itu, Sofyano juga menyarankan, penambahan kuota harus disampaikan ke DPR sedini mungkin.
"Harus segera pula mendapat persetujuan DPR agar tidak terjadi jadi kelangkaan BBM yang justru malah menimbulkan masalah serius bagi pemerintah," ingat Sofyano.
Pertamina Patra Niaga sebagai badan usaha, lanjutnya, juga perlu mendapatkan kejelasan dan perintah tertulis dari pemerintah untuk tetap melakukan distribusi BBM bersubsidi sebagaimana mestinya, jika terjadi over kuota.
Baca juga : KPK Tahan Tersangka Korupsi Stadion Mandala Krida Yogyakarta
"Kejelasan terkait over kuota dan penambahan kuota ini dapat menjadi dasar bagi Pertamina Patra Niaga dalam bertindak termasuk sebagai dasar hukum atas biaya yang timbul akibat itu," tuturnya.
Koreksi penambahan kuota BBM bersubidi tidak bisa menunggu hasil pelaksanaan pengendalian pembelian BBM bersubsidi.
"Jika melihat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, over kuota adalah hal yang sudah terbukti terjadi dan saya rasa sulit mengatasi ini secara maksimal," beber Sofyano.
Pengendalian, memang bisa dilakukan. Namun Sofyano tak yakin, hasilnya bisa maksimal. "Dan sebaiknya jangan bebankan soal pengendalian kuota kepada Badan Usaha, tapi harusnya ini jadi domain langsung BPH Migas sebagai badan yang tupoksinya terkait BBM subsidi," sarannya.
Sofyano mengingatkan, kekosongan atau kelangkaan BBM dalam hitungan hari saja akan berdampak luar biasa terhadap perekonomian dan terhadap masalah sosial, politik, dan keamanan.
Baca juga : Puluhan UMK Kalimantan Selatan Siap Berjualan di Marketplace Pertamina
PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga mencatat konsumsi atau kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) yakni RON 90 atau Pertalite semakin menipis, atau hingga Juni 2022 kemarin tersisa 8,8 juta Kilo Liter (KL) saja.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting merinci,, sampai Juni 2022 konsumsi BBM Pertalite sudah menembus 14,2 juta KL dari target yang dicanangkan pemerintah dan DPR pada tahun ini, sebesar 23 juta KL.
Dalam hitungan kasar, kata Irto, selama enam bulan atau semester pertama ini, pemakaian BBM Pertalite mencapai 14,2 juta. Artinya, jika selama enam bulan ke depan kuota BBM Pertalite tersisa 8,8 juta KL, maka jumlah itu tidak akan mencukupi untuk akhir tahun.
Artinya, akan terjadi over kuota. Oleh karena itu, butuh pembatasan segera penggunaan konsumsi BBM Pertalite tersebut. "Jika dilihat konsumsi per Juni, tanpa ada pengaturan, maka akan over kuota," tuturnya.
Saat ini pemerintah dan Pertamina sedang merumuskan pembatasan pembelian Pertalite sesuai dengan kriteria tertentu untuk kendaraan roda empat, agar penggunaannya bisa lebih tepat sasaran.
Baca juga : NasDem Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Dan Kesehatan
Hal itu dilakukan dengan membuka pendaftaran ke website MyPertamina bagi kendaraan roda empat yang berhak mengisi BBM Pertalite tersebut.
Terdapat 50 Kota/Kabupaten yang sudah dibuka pendaftarannya. Pengaturan sesuai kriteria yang berhak itu merupakan salah satu opsi untuk menekan over kuota.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya