Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Era Digital, BMKG Tinggalkan Pensil Dan Penghapus

Sabtu, 20 Juli 2019 08:48 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Foto:Istimewa)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah resmi berstatus Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG) tancap gas. 

Seluruh peralatan kovensional dipensiunkan, diganti dengan peralatan canggih dan serba digital. Tidak ada lagi pengamatan atmosfer dengan mata telanjang, karena BMKG telah memiliki radar cuaca dan juga satelit cuaca. 

“Tidak perlu lagi harus menggambar dengan pensil, karena kondisi atmosfer sudah tercitrakan secara digital. Baik itu sebaran awan, suhu, angin, tekanan, kelembapan, hujan, dan lain sebagainya,” kata Plt Sekretaris Utama BMKG Widada Sulistya, kemarin. 

Widada memaparkan, saat ini, BMKG telah memiliki 40 radar cuaca dan menggunakan satelit cuaca Himawari-8. Agar hasil pemantauan lebih akurat, BMKG pun telah merencanakan penambahan 20 radar cuaca, sehingga ke depan jumlahnya radar yang dimiliki sebanyak 60 buah yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Baca juga : Tamasia Siapkan Persyaratan, Pegadaian Lempar ke Anak Perusahaan

Dengan peralatan yang serba modern tersebut, maka prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG bisa hingga 10 hari ke depan. Jauh lebih lama dibandingkan dulu yang cuma satu hari. Informasi cuaca yang dihasilkan tidak hanya bersifat umum untuk kota-kota di Indonesia, namun juga lebih detail hingga skala kabupaten dan kecamatan dengan jangka waktu prakiraan yang semula setiap 6 jam saat ini menjadi lebih spesifik yaitu 3 jam. 

Bahkan, lanjut Widada, saat Asian Games 2018 digelar, prakiraan cuaca dapat dilakukan hingga venue tempat pertandingan. 

“Untuk menyebarkan informasi cuaca, selain melalui media sosial kami juga menyiapkan informasi yang dapat dengan mudah di-update melalui aplikasi di handphone setiap orang,” tuturnya. 

Sementara, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati bilang, saat ini kebutuhan informasi cuaca secara cepat, tepat waktu, dan akurat semakin meningkat. Maka dari itu, BMKG terus berbenah dengan melakukan pemukhtahiran teknologi observasi, pengolahan, analisa, serta peningkatan pengetahuan untuk mendukung kecepatan dan keakurasian informasi cuaca. 

Baca juga : Gerindra Tegaskan, Rekonsiliasi Tak Berarti Koalisi

Pemanfaatan informasi cuaca, lanjut Dwikorita, juga didorong untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian serta perikanan dan kelautan. Sasarannya adalah petani dan nelayan. Bagi petani, melalui Sekolah Lapang Iklim (SLI) diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memanfaatkan informasi iklim guna mengantisipasi dampak fenomena iklim ekstrem. 

Bagi nelayan BMKG rutin menggelar Sekolah Lapang Nelayan (SLN). Tujuannya, agar nelayan mampu memanfaatkan secara presisi informasi yang dikeluarkan BMKG guna keperluan aktivitas melaut dan pengembangan ekonomi maritim yang berkelanjutan. 

“Target BMKG adalah seluruh informasi cuaca harus dapat menjangkau hingga “grass root” secara cepat, tepat, dan mudah dipahami sehingga dapat mendukung aktivitas mereka,” imbuh Dwikorita. 

Inovasi lain yang dilakukan BMKG adalah dengan membuat sistem baru informasi cuaca berbasis dampak atau BMKG System for Multi Generations Weather Model Analysis and Impact Forecast (BMKG Signature). 

Baca juga : Menkop Apresiasi Tokoh dan Pengurus Koperasi

Informasi cuaca ini dilengkapi identifikasi wilayah berpotensi terdampak, potensi ancaman yang ditandai dengan poligon berwana dan level risiko 1-10. “Semakin tinggi level risiko, makin tinggi pula ancaman bencananya,” terangnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.