Dark/Light Mode

Kinerja Semester I-2022 Kinclong

Transformasi Mulus, Laba BTN Melesat 59,87 Persen

Jumat, 16 September 2022 07:30 WIB
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN Haru Koesmahargyo (tengah) berbincang dengan (dari kiri) Direktur IT & Digital Andi Nirwoto, Wakil Direktur Utama Nixon LP Napitupulu, Direktur Finance Nofry Rony Poetra dan Direktur Risk Management Setiyo Wibowo usai menyampaikan paparan kinerja keuangan semester I-2022 di Jakarta, kemarin. Sepanjang periode Januari hingga Juni 2022, BTN berhasil meraih laba bersih Rp 1,47 triliun. (Foto: AMA/RM).
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN Haru Koesmahargyo (tengah) berbincang dengan (dari kiri) Direktur IT & Digital Andi Nirwoto, Wakil Direktur Utama Nixon LP Napitupulu, Direktur Finance Nofry Rony Poetra dan Direktur Risk Management Setiyo Wibowo usai menyampaikan paparan kinerja keuangan semester I-2022 di Jakarta, kemarin. Sepanjang periode Januari hingga Juni 2022, BTN berhasil meraih laba bersih Rp 1,47 triliun. (Foto: AMA/RM).

 Sebelumnya 
“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Karena itu rasio kredit bermasalah NPL kami terus membaik,” jelas Haru.

Saat ini tercatat, NPL Gross pada semester I-2022 berada pada level 3,54 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 4,10 persen. Sedangkan NPL Nett sebesar 1,04 persen, turun dari posisi 1,87 persen.

Kenaikan kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang tumbuh 35,97 persen menjadi Rp 7,73 triliun. Lonjakan NII tersebut membuat rasio Net Interest Margin (NIM) BTN juga mengalami kenaikan, dari 3,41 persen pada akhir Juni 2021 menjadi 4,58 persen di semester I-2022.

Baca juga : Naik 59,87 Persen, Laba BTN Tembus Rp 1,47 Triliun

Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), Haru mengungkapkan, pada semester I-2022, perolehan DPK BTN mencapai Rp 307,309 triliun. Alias naik 2,99 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 298,378 triliun.

Dari jumlah tersebut, perolehan dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) mencapai Rp 137,453 triliun naik sebesar 22,95 persen. “Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat kontribusi dana murah mengalami kenaikan menjadi 44,73 persen dari total DPK BTN,” sebut Haru.

Ia menegaskan, kenaikan dana murah BTN berhasil menekan biaya dana BTN pada semester I-2022 menjadi 2,35 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,45 persen.

Baca juga : Semester I 2022, KPR Subsidi BTN Tembus Rp 137,255 T

“Fokus BTN dalam menggenjot perolehan dana murah dan memangkas dana mahal, telah membuat total deposito perseroan mengalami penurunan 8,96 persen, menjadi Rp 169,86 triliun pada semester I tahun 2022,” jelas mantan Direktur Keuangan BRI itu.

Right Issue

Sementara terkait Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau right issue yang akan digelar BTN dalam waktu dekat, Haru bilang, seluruh dananya digunakan untuk ekspansi kredit.

Baca juga : Gubernur Anies Upayakan Transformasi Kualitas Lingkungan Rumah Sehat Jakarta

“Target ke depan BTN untuk pembiayaan rumah sangat besar. Bukan hanya pada KPR subsidi, tapi juga non-subsidi. Kami berharap dana right issue mampu memperkuat hal ini,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.