Dark/Light Mode

Kinerja Makin Moncer

Transformasi Pupuk Indonesia Demi Ketahanan Pangan Untuk Negeri

Jumat, 26 Agustus 2022 07:40 WIB
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman. (Foto: Tangkapan Layar)
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman. (Foto: Tangkapan Layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Transformasi menjadi kunci keberhasilan PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam memperbaiki performa perusahaan dan meningkatkan produktivitas petani. Setelah bertransformasi, pendapatan PT Pupuk Indonesia moncer, dengan membukukan laba sebesar Rp 5,13 triliun pada 2021. Angka ini mencapai 165 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021 sebesar Rp 3,1 triliun.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, dalam podcast dengan Direktur Utama Rakyat Merdeka/CEO RM Group Kiki Iswara mengatakan, transformasi yang dijalankan yaitu dengan memindahkan berbagai fungsi di PT Pupuk Indonesia menjadi holding. Transformasi di segala bidang ini, ditandai dengan sentralisasi holding. Fungsi holding dipusatkan dan dioptimalkan secara bersama antara Pupuk Indonesia dengan anak perusahaan. Sehingga tidak ada sendiri-sendiri antar-anak perusahaan.

Hasilnya, sangat signifikan. Ada penghematan luar biasa. Kerja sama antar-anak perusahaan juga berjalan dengan sangat baik dan menghasilkan profit besar.

Untuk melakukan ini, tentu tak mudah. Ada banyak tantangan yang dihadapi. "Ibaratnya, memindahkan kereta api cepat pakai jalur berbeda, dilakukan sambil berjalan. Harus hati-hati. Alhamdulillah, kami mendapat dukungan Menteri BUMN, Wamen dan semua BUMN. Berkat arahan Pak Erick Thohir, semua program yang dicanangkan berhasil dijalankan," kata Bakir.

Baca juga : Ganjar Inisiasi Penggunaan Gas Rawa Dan Mobil Listrik 

Menurut Bakir, selama ini, Erick menaruh perhatian sangat besar kepada petani dan masyarakat. Erick mendorong PT Pupuk Indonesia, selain sebagai produsen pupuk, juga bisa meningkatkan produktivitas petani. Maka, dibuatlah ekosistem yang melibatkan semua perusahaan-perusahaan BUMN yang diberi nama Makmur.

Bukan hanya mencanangkan dan memberikan dukungan, Erick juga melibatkan Bank Himbara serta asuransi. Ekosistem ini memudahkan petani nasional terhadap akses permodalan, agro input berkualitas, bimbingan teknis, serta jaminan offtaker dan asuransi.

Program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini, mengadopsi praktik pertanian unggul dan penggunaan pupuk nonsubsidi. Program ini berkomitmen lebih mendekatkan diri kepada konsumen serta memperkenalkan produk-produk retail yang berkualitas kepada petani

"Uniknya, ini pupuk komersil, bukan pupuk subsidi. Kami ingin meningkatkan pemakaian pupuk komersil yang mampu dibeli petani,"  jelasnya.

Baca juga : Transformasi Digital Butuh Kolaborasi Pemerintah Dan Swasta

Transformasi lain yang dilakukan, menurut Bakir, adalah dengan diluncurkannya aplikasi "Rekan" untuk meningkatkan mutu layanan. Ini untuk menjawab masalah pupuk yang berkutat pada 3 hal, yakni pupuk langka, pupuk datang tidak tepat waktu, dan pupuk komersil yang tidak ada saat hendak dibeli.

Digitalisasi melalui aplikasi Rekan, mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran pupuk. "Ini program keterbukaan. Aplikasi Rekan menjawab kenapa sih pupuk langka, datang tidak tepat waktu, kenapa pupuk komersil tidak ada. Sehingga ada jejak digitalnya," kata Bakir.

Melalui prinsip 6T, yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu, PT Pupuk akan menjaga kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani sesuai harapan.

Dalam catatan PT Pupuk Indonesia, tercatat, program ini berhasil meningkatkan produktivitas komoditas padi rata-rata 32,73 persen, dari sebelumnya 5,8 ton per hektar menjadi sekitar 7,7 ton. Untuk jagung, meningkat rata-rata 37,47 persen, dari 5,6 ton per hektar menjadi 7,7 ton. Program ini sudah terlaksana di atas lahan seluas 140.108 hektar per Mei 2022 dari target seluas 250.000 hektar atau 56 persen dari target 2022.

Baca juga : Sistem Siber Terintegrasi, Telkom Pastikan Keamanan Data Pelanggan

Pendapatan atau keuntungan petani juga melonjak. Pendapatan padi meningkat hingga 51,11 persen dan petani jagung meningkat hingga 54,16 persen.

Mulai tahun ini juga, PT Pupuk Indonesia tengah mengembangkan kios pupuk komersil atau nonsubsidi yang dekat dengan petani di seluruh Indonesia. Namanya PI Mart. PI Mart adalah kios pupuk resmi Pupuk Indonesia yang menyediakan pupuk bersubsidi untuk para petani yang memiliki alokasi pupuk bersubsidi, juga menyediakan berbagai produk retail seperti Pupuk Urea, NPK, Organik, benih, dan pestisida bagi penggiat tanaman.

"Ini cita-cita kami, semangat kami membangun kios, demi terciptanya ketahanan pangan di Indonesia," ucapnya.

Video wawancara Bakir dengan Kiki Iswara dapat disaksikan di channel YouTube Rakyat Merdeka TV.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.