Dark/Light Mode

Suraidah Sukses Membangun Sekolah Tapal Batas Di Kalut

Senin, 22 Juli 2019 23:03 WIB
Bidang, Suraidah bersama anak-anak Sekolah Tapal Batas Di Kalimantan Utara. (Foto:  Istimewa)
Bidang, Suraidah bersama anak-anak Sekolah Tapal Batas Di Kalimantan Utara. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Didukung Camat Sebatik Tengah, para relawan, dan Yayasan Ar-Rasyid pada 2014, Bidan Suraidah berhasil mendirikan Sekolah Tapal Batas di Desa Sungai Limau,  Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

Pulau Sebatik merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Pulau Sebatik terbagi dua negara, bagian utara merupakan wilayah Malaysia, sedangkan sebelah selatan merupakan bagian Republik Indonesia.

Akses ke Pulau Sebatik cukup sulit, selain helikopter, hanya bisa dijangkau dengan angkutan laut dari Nunukan atau Malaysia. Letak geografis, yang sulit itu menjadi kendala bagi pendidikan anak-anak di Sebatik.

Di tambah lagi, bagi anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI), yang bekerja di Malaysia, karena menyandang status bukan warga negara Malaysia, membuat mereka tidak berhak memperoleh pendidikan di negeri jiran tersebut.  

Ketidakpastian pendidikan bagi anak pekerja Indonesia itu membangkitkan kepedulian dari seorang bidan, Suraidah. Suraidah alias Ibu Bidan memang tidak asing bagi masyarakat setempat.

"Perjuangan agar anak dapat sekolah di sini sungguh luar biasa. Mereka tidak mengenal lagu Indonesia Raya, tidak mengetahui betapa besar dan luasnya bangsa kita ini, sehingga saya berusaha bagaimana caranya agar mereka mencintai negaranya ini, mengenal Indonesia, dan juga Pancasila," ujar wanita berusia 65 tahun tersebut.

Baca juga : Pesawat Kalibrasi Sukses Mendarat, Runway Ketiga Soekarno-Hatta Siap Dioperasikan

Pensiunan dosen Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan itu memang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dia rela menanggalkan profesinya sebagai dosen aparatur sipil negara (ASN) di Makassar, demi mewujudkan mimpi anak-anak di perbatasan negara, Sebatik.

Didukung Camat Sebatik Tengah, para relawan, dan Yayasan Ar-Rasyid, pada 2014, Bu Bidan mendirikan Sekolah Tapal Batas di Desa Sungai Limau."Sekolah kolong", begitu orang biasa menyebutnya, karena memang kegiatan belajar dan mengajarnya dilakukan di kolong bangunan rumah.

Suraidah, yang memiliki latar belakang master kesehatan dari lembaga pendidikan di Thailand ini, memulai perjuangannya di Sebatik dengan membuka praktek kebidanan di tempat indekosnya.Tempat tinggalnya, yang hanya beberapa ratus meter dari perbatasan darat Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, memungkinkannya banyak berinteraksi dengan TKI.

Semangat Pantang Menyerah

Untuk meyakinkan anak-anak belajar di Sekolah Tapal Batas, para guru dan sukarelawan mendatangi para calon muridnya di kebun-kebun sawit di Malaysia.Mereka meyakinkan calon orang tua murid, yang mayoritas buruh di perkebunan kelapa sawit Malaysia, bukanlah pekerjaan mudah. Banyak orang tua tidak mengizinkan anaknya menyeberangi perbatasan negara untuk menuju sekolah yang berjarak sekitar empat km dari tempat tinggal mereka atau menghabiskan waktu dua jam dengan berjalan kaki.

Belum lagi tantangan dari petugas perbatasan. Anak-anak harus mendapatkan izin polisi Malaysia untuk melintasi perbatasan. Tanpa izin, mereka akan diburu dan ditangkap untuk dikurung selama dua hari karena telah melanggar batas negara.

Baca juga : Menpora Harap ASG Bisa Membangun Solidaritas Pelajar di Kawasan ASEAN

Kegigihan para guru dan sukarelawan mendapat jalan keluar setelah Komando Rayon Militer (Koramil) Sebatik Tengah dan Camat Sebatik Tengah menerbitkan kartu jaminan khusus. Dengan kartu itu, para siswa dapat melintas bebas di perbatasan untuk menuntut ilmu. Para orang tua pun mulai memberikan kepercayaan.

Fasilitas Terbatas

Walau kondisi keterbatasan, anak-anak tetap antusias belajar di Sekolah Tapal Batas. Menempati kolong rumah warga dengan ruang kelas hanya dua, yang dipisahkan selembar tripleks, anak-anak pun hanya duduk  di lantai.

Terketuk perjuangan siswa dan guru "sekolah kolong" ini, PT Pertamina EP Tarakan Field berinisiatif memberikan bantuan pakaian seragam untuk seluruh siswa dan guru, serta dilengkapi sepatu dan tas.

Bantuan seragam sekolah merah putih dari Pertamina EP Tarakan Field itu seakan menegaskan identitas mereka sebagai pelajar Indonesia, yang tak berbeda dengan pelajar-pelajar di daerah Indonesia lainnya. Satu hal yang ternyata mampu memupuk semangat mereka dalam menuntut ilmu.

Untuk meningkatkan kualitas pengajaran, Pertamina EP Tarakan Field juga membantu fasilitas dan peralatan penunjang pendidikan berupa buku bacaan, meja dan kursi, alat-alat edukasi, serta papan tulis.

Baca juga : DPR Minta Pemda Bantu Bangun Sekolah Terbakar Di Malang

Para siswa akhirnya bisa merasakan suasana belajar yang lebih nyaman dengan duduk di kursi, setelah sebelumnya selalu lesehan di lantai.Selain itu, Pertamina EP Tarakan Field juga memberikan fasilitas sumur bor air agar pihak sekolah dapat menghemat pengeluaran per bulan sebesar Rp2 juta untuk membeli air bersih.

Setelah berjalan lima tahun, kini seratusan siswa belajar di Sekolah Tapal Batas, meliputi pendidikan anak usia dini (PAUD), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah diniyah (MD), Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C, serta Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF) ini sudah tidak ada lagi masyarakat di Kecamatan Sebatik Tengah yang buta aksara sejka 2016.

Dibantu kader-kader TKI yang memenuhi syarat kualifikasi pendidikan untuk menjadi tenaga pengajar, sekolah ini menggunakan kurikulum 2013 yang dikolaborasikan dengan kurikulum Kementerian Agama.

Ke depan, Suraidah berpendapat bahwa bentuk pesantren menjadi model paling tepat bagi pendidikan anak-anak TKI di perbatasan negara. Menurut dia, anak didik tidak hanya diberikan pengetahuan, tapi juga pendidikan karakter. Pesantren diyakini Suraidah sangat tepat untuk pendidikan karakter anak. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.