Dark/Light Mode

Manfaatkan Tren, Lippo Cikarang Pacu Penjualan Rumah Tapak-Township

Selasa, 27 September 2022 10:02 WIB
Waterfront Estates Lippo Cikarang. (Foto: Ist)
Waterfront Estates Lippo Cikarang. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah aset utama yang akan menjadi tren di pasar properti Indonesia selama 12-18 bulan ke depan, yaitu rumah tapak, township, logistik, dan pusat data. 

Begitu Market Insights yang dirilis Colliers Indonesia baru-baru ini.

“Pemilik tanah dan pengembang lokal yang memiliki land bank pada kelompok aset tersebut akan berada dalam posisi terbaik untuk menarik investasi baru baik asing maupun lokal,” jelas Head of Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia, Steve Atherton.  

Baca juga : Fajar/Rian Penyelamat Ganda Putra Indonesia

Melihat peluang tersebut, khususnya untuk pertumbuhan rumah tapak, township, dan logistik, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), yakni PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), berfokus kepada beberapa strategi untuk meraih pra penjualan sebesar Rp 1,45 triliun yang dicanangkan pada tahun 2022.

Salah satunya, LPCK akan menjaga momentum pra penjualan dengan meluncurkan klaster baru rumah tapak berkualitas di Waterfront Estates. Diperkirakan 60 persen pra penjualan LPCK akan berasal dari penjualan rumah tapak. LPCK juga fokus terhadap keunggulan operasional, memperbaiki tata kelola, dan transparansi. 

Selain itu, meningkatkan penjualan produk komersial untuk mendukung penjualan rumah tapak di Waterfront Estates serta LPCK juga akan mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri.

Baca juga : Manfaatkan Kearifan Lokal, Atasi Dampak Perubahan Iklim Global

CEO LPKR, John Riady mengatakan,  di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20-30 persen pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan. Selanjutnya, pertumbuhan properti logistik juga didorong oleh kenaikan permintaan atas warehouse atau pergudangan.

"Pendapatan pra penjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek rumah tapak Waterfront Estates," tegas John.

John menambahkan, permintaan lahan industri bertumbuh karena bisnis-bisnis yang telah berkembang melihat peluang melampaui pandemi Covid-19. Para pemain ekonomi digital yang tumbuh sangat cepat juga memperluas jaringan distribusi, gudang, pusat logistik, serta investasi-investasi lainnya.

Baca juga : Mudahkan Pasien, Bayar Tagihan Rumah Sakit Kini Bisa Non Tunai

Seperti diketahui, LPCK membukukan pra penjualan Rp 641 miliar pada Semester I-2022 atau 44 persen dari target tahun 2022 yang sebesar Rp 1,45 triliun. Kontribusi rumah tapak di Waterfront Estates berkontribusi paling besar pada Semester I-2022, yakni mencapai Rp361 miliar.

Kontribusi lahan industri sendiri sebesar Rp 149 miliar. Pencapaian kinerja LPCK ini tentu saja berimbas positif kepada kinerja LPKR sebagai induk usaha yang memegang 84 persen saham LPCK.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.