Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekonomi Digital Berkembang Pesat

Pemerintah Kudu Siapkan Infrastruktur Dan SDM

Jumat, 30 September 2022 07:32 WIB
Foto Ilustrasi/Istimewa
Foto Ilustrasi/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertumbuhan ekonomi digital akan sangat dinikmati oleh kaum muda Indonesia. Untuk itu, pemerintah diminta tidak hanya menyiapkan infrastruktur, juga meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai 150 miliar dolar AS pada 2025. Dalam digitalisasi ASEAN, Indonesia memimpin dengan porsi 40 persen dan pada tahun 2030 diprediksi mengalami peningkatan.

“Para mahasiswa inilah yang akan menjadi sumber SDM dan talenta digital kita ke depan, dan tentu harus dipersiapkan untuk menghadapi transformasi digital,” kata Airlangga.

Menanggapi hal itu, Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Eliza Mardian mengatakan, potensi bisnis digital oleh kaum muda, baik itu generasi milenial maupun Gen Z, bisa lebih dioptimalkan lagi.

“Bisnis digital di kalangan muda sangat potensial, mengingat penetrasi yang paling tinggi memang di usia muda,” kata Eliza, Kamis (29/9).

Baca juga : Basuki Hadimuljono, Tokoh Percepatan Pemerataan Infrastruktur

Saat ini, wadah untuk berbisnis bagi kaum muda adalah e-commerce. Pangsa pasar yang besar ternyata belum sanggup dipenuhi pelaku usaha dalam negeri.

“Berdasarkan data BPS, kendala yang paling banyak dihadapi oleh para e-commerce karena faktor demand. Artinya dari sisi demand-nya perlu ditingkatkan,“ ungkap Eliza.

Dia memaparkan, mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk hiburan, berkomunikasi. Sedangkan untuk aktivitas ekonomi belum setinggi itu.

Untuk mengkonversi pengguna internet menjadi aktivitas ekonomi, membutuhkan transformasi paradigma di berbagai level stakeholders: pemerintah, pelaku usaha, termasuk kebutuhan infrastruktur penunjang.

Pemerintah terus membangun infrastruktur digital yang memadai di seluruh Indonesia. Salah satunya, pemerintah telah menyiapkan infrastruktur teknologi berupa fiber optic maupun pengembangan teknologi terbaru yang sering disebut Low Earth Orbit Satellite, sehingga 17.000 pulau di Indonesia akan saling terkoneksi.

Baca juga : Kapolri: Kita Terus Membangun Nilai Persatuan, Toleransi, Dan Keberagaman

“Untuk pembangunan infrastruktur memang sangat diperlukan, ya terutama di luar jawa. Karena infrastruktur ini bagian dari ekosistem digital. Pemerataan di luar jawa harus diprioritaskan agar meningkatkan perekonomian daerah tersebut,” jelas Eliza.

Peningkatan SDM

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, upaya tersebut adalah langkah yang bagus, sehingga patut diapresiasi dan didukung. Meski demikian, pemerintah diminta tidak hanya menyiapkan infrastruktur, juga meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

Menurut dia, pentingnya faktor SDM dalam upaya percepatan transformasi ekonomi digital dapat dilihat dari besarnya jumlah pengguna yang memanfaat internet untuk kegiatan usaha.

"Data BPS menyebutkan, meski sudah teraliri sinyal internet, sebagian besar penggunaan masih diperuntukkan untuk komunikasi. Untuk berdagang dan kegiatan berkegiatan produktif masih relatif rendah," ujarnya.

Baca juga : Kendaraan Dinas Jadi Mobil Listrik, Pemerintah Siapkan Aturannya

Berdasarkan Statistik Komunikasi Indonesia 2021 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), tujuan mengakses internet di perdesaan adalah mendapatkan berita 73,05 persen, mendapatkan informasi untuk proses pembelajaran 50,66 persen, mengirim atau menerima email 11,42 persen, media sosial 93,47 persen, pembelian barang/jasa 13,66 persen, penjualan barang/jasa 4,99 persen, hiburan 72,28 persen dan fasilitas finansial 4,43 persen.

Huda menyebut, adanya 3 aspek yang patut diperhatikan dalam upaya transformasi ekonomi digital, yakni aspek infrastruktur, aspek sumber daya manusia, serta aspek penggunaan dari ekonomi digital.

"Saya rasa dua aspek terakhir yang saya sebutkan masih kurang sentuhan pemerintah. Akibatnya, digital skill kita masih relatif lebih rendah dibanding negara negara lain seperti Singapura ataupun Malaysia," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.