Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pengawasan Dianggap Lemah

Kemenag Kudu Bikin Aturan Cegah Kekerasan Di Ponpes

Senin, 12 September 2022 07:55 WIB
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti. (Foto: Istimewa)
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaku kekerasan yang menewaskan santri Pondok Pesantren (ponpes) Gontor harus mendapat sanksi hukum setimpal. Kementerian Agama (Kemenag) pun diminta membuat aturan pencegahan kekerasan di lingkungan ponpes.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti menyatakan, perlindungan anak dimulai dengan membangun sistem pencegahan.

Karena itu, perlu regulasi selevel Peraturan Menteri Agama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan madrasah dan ponpes.

Baca juga : Kemenag Dukung Investigasi Kasus Kekerasan Di Pesantren Gontor

“Ponpes perlu ‘dipaksa’ lewat regulasi negara untuk membangun sistem pencegahan, sistem pengaduan dan sistem pengawasan yang benar dan tepat demi melindungi anak-anak selama berada di lingkungan satuan Pendidikan tersebut,” ujarnya, di Jakarta, kemarin.

Retno berpendapat, pengelola Ponpes Darussalam Modern Gontor juga harus bertanggung jawab atas meninggalnya santri AM (17) yang dianiaya oleh santri senior.

Sebab, kasus kekerasan berujung kematian ini terjadi di lingkungan pendidikan dan melibatkan para peserta didik.

Baca juga : Jinakkan Harga Telur, Kemendag Dan Badan Pangan Gelar Operasi Pasar

Karenanya, pertanggungjawaban atas ini tidak hanya bisa dilimpahkan pada santri pelaku.

“Sebab tindakan kekerasan terjadi diduga kuat akibat lemahnya sistem pengawasan ponpes,” kata Retno.

Retno menegaskan, jika Ponpes Gontor memiliki sistem pengawasan yang tegas pada santrinya, maka kasus penganiayaan ini tidak mungkin terjadi.

Baca juga : Lindungi Anak-anak Dari Kekerasan Di Jagat Maya

Ia pun berpendapat, sistem pengawasan ponpes juga perlu dievaluasi. Mengingat, manajemen ponpes umumnya memanfaatkan santri senior untuk melakukan pengawasan rutin. Apalagi ketika jumlah santrinya sangat banyak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.