Dark/Light Mode

Pelindo Garap Lagi Terminal Kalibaru, Ini Permintaan Pengusaha Logistik

Jumat, 14 Oktober 2022 17:14 WIB
Terminal Kalibaru. (Foto: Ist)
Terminal Kalibaru. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaku usaha logistik menyambut baik keputusan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk kembali menggarap proyek Terminal Kalibaru di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Namun hal itu masih perlu dikaji kembali khususnya yang berkaitan dengan akses masuk bagi pengguna jasa (hinterland) pelabuhan Priok yang sebagian besar berlokasi dari wilayah Banten dan Cibitung-Cikampek Jawa Barat dari dan ke pelabuhan tersibuk di Indonesia itu. 

Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Trismawan Sanjaya mengatakan, saat ini jika melihat akses yang masih proper adalah jalur tol Jakarta-Cikampek (Japek) yang kemudian lanjut ke Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Sedangkan, akses tol Cibitung-Cilincing-Tanjung Priok dipastikan akan menjadi tambahan biaya cukup besar bagi pelaku usaha/industri yang berlokasi di Cikarang hingga Cikampek.

Baca juga : Lestari: Kolaborasi Penting Wujudkan Pengurangan Risiko Bencana

"Karena harus keluar tol Japek melalui pintu Cibitung kemudian lanjut tol Cibitung-Cilincing-Tanjung Priok," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/10).

Trismawan juga menekankan perlunya pertimbangan sarana pendukung kegiatan pelabuhan (ekspor, impor maupun domestik) yang terintegrasi dan kelancaran aksesnya dalam program pengembangan Terminal Kalibaru oleh Pelindo. 

Sementara itu, Ketua DPW ALFI DKI Jakarta, Adil Karim mengungkapkan, pengembangan Terminal Kalibaru masih perlu kajian yang lebih komprehensif terkait aksesnya supaya tidak menambah tingkat kemacetan jalur distribusi dari dan ke Priok. 

Namun, Adil mengatakan, pengembangan Terminal Kalibaru boleh saja dilakukan tetapi tidak harus terlalu dipaksakan karena kapasitas terpasang pelabuhan Tanjung Priok saat ini juga belum maksimal. 

Baca juga : Mentan Jamin Kemudahan Investasi Bidang Pertanian Dan Peternakan

"Yang paling utama adalah bagaimana akses ke dan dari pelabuhan Priok dicarikan solusinya supaya kelancaran arus barang ekspor dan impor serta domestik dapat tercapai untuk daya saing logistik kita," ujarnya.

Adil menambahkan, hinterland sebagai penyanggah pelabuhan Tanjung Priok saat ini lebih dominan berada disisi timur mulai dari Bekasi hingga Kerawang dan sekitarnya. Kerenanya, yang diperlukan saat ini adalah akses untuk kelancaran arus barang dari dan ke pelabuhan Priok. 

"Saat ini sudah menjadi suatu momok bagi pengusaha logistik maupun transportasinya jika jelang weekend selalu terjadi kemacetan yang dampaknya ke sosial ekonomi mulai dari kemacetan hingga adanya potensi kejahatan di jalan," jelasnya.

Adil juga mengingatkan, bahwa pada awalnya pembangunan proyek New Priok Container Terminal-One (NPCT-1) atau terminal Kalibaru dibangun ada rencana akses yang dihubungkan ke dan dari pelabuhan. Sehingga tidak mengganggu jalan yang sudah ada atau eksisting yang digunakan oleh seluruh masyarakat pengguna jalan. 

Baca juga : Biru Jangan Jadi Duri Dalam Daging

"Untuk itu perlu dipikirkan terlebih dahulu bagaimana supaya akses dapat dibangun terkoneksi langsung ke pelabuhan Priok yang akan dikembangkan misal dengan tol Cibitung - Cilincing perlu dibuat sodetan untuk menuju langsung ke pelabuhan NPCT 1 dan NPCT 2 sehingga nantinya truk kontainer tidak menumpuk diarea satu titik," tuturnya.

Untuk diketahui, PT Pelindo menargetkan kelanjutan proyek terminal Kalibaru pada akhir bulan ini sudah bisa memulai konstruksi.

Pembangunan akan dimulai untuk Terminal Container 2 senilai Rp 4 triliun, Terminal Produk 1, dan sebagian lahan reklamasi Terminal Kontainer 3.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.