Dark/Light Mode

Suplai Avtur Via Kapal MR, Pendapatan Pertamina RU II Dumai Terdongkrak Hingga Rp 55,58 M

Senin, 29 Juli 2019 21:56 WIB
Launching penggunaan perdana Kapal Medium Range (MR) di halaman kantor Oil Movement Kilang RU II Dumai, Riau, Senin (29/7). (Foto: Humas Pertamina)
Launching penggunaan perdana Kapal Medium Range (MR) di halaman kantor Oil Movement Kilang RU II Dumai, Riau, Senin (29/7). (Foto: Humas Pertamina)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Dumai terus melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan potensi profit margin dan efisiensi di berbagai lini.

Setelah meningkatkan kapasitas kapal untuk suplai produk Solar, kini Pertamina RU II Dumai menjalankan inovasi serupa untuk produk Avtur.

Launching penggunaan perdana Kapal Medium Range (MR) ini digelar di halaman kantor Oil Movement Kilang RU II Dumai, Riau, Senin (29/7). Kegiatan dipimpin langsung General Manager Pertamina RU II Dumai M. Dharmariza, dan dihadiri pula oleh Kapten Kapal MR Sei Pakning Kapten Muhammad Mustofa Eli, serta Operation Head Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Sultan Syarif Kasim II mewakili Direktorat Pemasaran Korporat Pertamina, Andreas Tumansery.

Dharmariza mengatakan, inovasi ini masih sejalan dengan program peningkatan loading rate atau kecepatan pompa dalam memompa BBM, dari tangki yang berada di darat menuju kapal, yang diluncurkan pada Februari lalu.

Baca juga : Masa Tanggap Darurat Berakhir, Pertamina Sukses Salurkan Dana BUMN Hingga Rp 2 M

Jika sebelumnya pengembangan dilakukan pada sistem penyaluran dari kilang menuju kapal, kini inovasi dilakukan dengan mengganti jenis kapal.

Inovasi serupa telah dilaksanakan pada bulan Mei, saat penggantian penggunaan kapal tipe MR dengan kapasitas muatan 25.000 hingga 45.000 dwt, menjadi kapal Large Range (LR) dengan kapasitas muatan 80.000 hingga 125.000 dwt untuk suplai produk Solar.

Kali ini, penggantian dilakukan untuk suplai produk Avtur dari penggunaan kapal tipe Small Tanker II dengan muatan 3.500 hingga 6.500 dwt, menjadi kapal MR.

"Saat ini, produksi Avtur di Kilang RU II Dumai rata-rata mencapai 216 ribu barel (MB) per bulan. Sehingga, dibutuhkan lima kapal Small Tanker II," papar Dharmariza.

Baca juga : Berdayakan Lansia Tanjung Palas, Pertamina RU II Dumai Luncurkan Program Pelatihan Olahan Aneka Buah

"Dengan sistem baru, kami cukup mendatangkan satu kapal MR per bulan, yang dapat mengangkut produk Avtur sebanyak 214 MB. Dengan demikian, occupancy jetty yang sebelumnya berkisar di persentase 85 hingga 95 persen, dapat ditekan dengan penurunan hingga 15 persen," sambungnya.

Penggantian kapal pengangkut produk dengan muatan yang lebih besar ini, otomatis berimbas pada berbagai aspek lainnya.

Selain occupancy jetty yang menurun, sehingga dapat dioptimalkan untuk kegiatan operasional lainnya, Kilang RU II juga memperoleh keuntungan lain. Di antaranya, ketersediaan waktu maintenance rutin, peningkatan kemampuan produksi Avtur di Kilang RU II, hingga peningkatan ketahanan produksi.

"Jika sebelumnya Kilang RU II dapat memproduksi sekitar 170 MB Avtur per bulan, maka dengan adanya tambahan ruang kosong di tangki penyimpanan (ullage), RU II kini dapat menggenjot produksi Avtur hingga 220 MB. Bahkan, dapat berpotensi untuk ditingkatkan sampai 300 MB, apabila sistem baru ini telah rutin dijalankan," papar Dharmariza.

Baca juga : KPK Terus Pelajari Dokumen Kapal Pengadaaan Bea Cukai dan KKP

Angka ini tentunya berpengaruh signifikan bagi ketersediaan BBM bagi industri aviasi Indonesia, dan meningkatkan pendapatan Pertamina hingga 3,96 juta dolar AS atau kurang lebih setara Rp 55,58 miliar per tahun (kurs 1 dolar AS = Rp 14.035)

“Sepanjang tahun 2019, telah banyak inovasi yang dilakukan Pertamina RU II. Mulai dari suplai Solar dengan kapal LR, pemanfaatan gas eksternal untuk operasional kilang, hingga pelaksanaan co-processing Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) yang sempat dikunjungi Menteri Riset dan Teknologi pada Mei lalu. Semua ini kami lakukan untuk mewujudkan Kilang Pertamina Dumai, menjadi kilang yang berdaya saing tinggi, dan mengedepankan penghematan di berbagai lini," pungkas Dharmariza. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.