Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kenaikan Harga BBM Belum Berdampak Ke Ekonomi Indonesia

Senin, 7 November 2022 22:25 WIB
Pengendara motor antre mengisi BBM. (Foto: Ist)
Pengendara motor antre mengisi BBM. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengatakan, kenaikan harga BBBM pada September lalu belum memberikan dampak pada ekonomi Indonesia.

Perekonomian Indonesia berhasil tumbuh tinggi pada triwulan III-2022, yakni 5,72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) atau lebih tinggi dari triwulan II-2022 yang sebesar 5,45 persen (yoy).

Baca juga : Dialog Kebangsaan Dr. Salim Bersama Tokoh Riau: Kebersamaan Kunci Keberhasilan Bangsa Indonesia

"Namun ini tetap butuh kajian lebih lanjut karena belum bisa kami lihat secara langsung bagaimana dampak kenaikan BBM itu kepada pertumbuhan ekonomi," ungkap Margo dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2022 seperti dikutip dari Antara, Senin (7/11).

Kendati demikian, ia menjelaskan secara sederhana BBM digunakan hampir di seluruh sektor perekonomian Indonesia saat ini. Maka dari itu, kenaikan harga BBM tentunya akan berdampak kepada biaya produksi dan meningkatnya harga barang dan jasa, sehingga akan memberi dampak kepada kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa.

Baca juga : Bos BI: Sinergi Negara G20 Berperan Pulihkan Ekonomi Global

Pada kondisi normal karena biaya produksi meningkat, kata Margo, maka pilihan bagi pelaku usaha adalah menaikkan harga barang dan jasa. "Hal ini yang tentu saja terkompensasi juga kalau misalkan daya beli masyarakat bisa terjaga atau semakin meningkat," tuturnya.

BPS mencatat konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2022 tercatat sebesar 5,39 persen (yoy). Namun angka tersebut sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mampu meningkat hingga 5,51 persen (yoy).

Baca juga : 50 Tahun, Indomie Hadirkan Inspirasi Ragam Masakan Indonesia

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan III tahun ini ditopang oleh peningkatan mobilitas, meningkatnya aktivitas belanja pada kelompok masyarakat menengah-atas khususnya untuk kebutuhan tersier, serta daya beli kelompok masyarakat bawah yang terbantu oleh bantuan sosial dan subsidi energi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.