Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perajin Kipas Binaan BNI, Raih Berkah Di KTT G20

Selasa, 15 November 2022 19:32 WIB
Nyoman Benes (38), pemilik Kipas Srikandi asal Bali. (Foto: Istimewa)
Nyoman Benes (38), pemilik Kipas Srikandi asal Bali. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Agenda internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, nyatanya memberi angin segar bagi banyak para pelaku UMKM, termasuk Nyoman Benes (38), pemilik Kipas Srikandi asal Bali.

Bagaimana tidak, akibat pandemi Covid-19, tahun 2022 menjadi titik balik baginya, untuk perlahan mulai menata lagi bisnis kipas yang telah digelutinya sejak 2000.

Baca juga : Kendalikan PMK Dan Rabies, Bali Siap Sukseskan KTT G20

Ia adalah generasi kedua bisnis keluarga pembuat Kipas Srikandi. Awalnya, usaha ini dikelola ayahnya sejak tahun 1978. Bisnis yang sudah ada sejak 44 tahun silam tersebut, sempat mengalami guncangan akibat pandemi yang berlangsung hingga lebih dari dua tahun.

KTT G20 setidaknya menjadi harapan baru, permintaan kipas milik kami mulai berdatangan dalam jumlah yang tidak sedikit,” ucapnya dalam keterangan resmi, Selasa (15/11).

Baca juga : Pameran Mainan IBTE Bakal Digelar Gratis

Kipas Srikandi memang terbilang unik karena menciptakan produk kipas tangan hasil desainnya sendiri dan menyediakan jasa pesanan.

Kipas-kipas buatannya menawarkan model dan bahan yang beragam, bisa berupa brokat, lukis, lukis keemasan, kipas bunga, modifikasi kain endek dan brokat, atau polos.

Baca juga : Menteri Bahlil Happy 3 Kesepahaman Investasi Disepakati Di G20

Semua kipas menggunakan bahan dasar stik kayu eboni. Namun, bisa dibuat menggunakan kayu cendana jika konsumen menginginkan. Itulah sebabnya, Kipas Srikandi kini makin banyak diburu.

“Syukur di Bali ada kegiatan G20, jadi banyak permintaan. Tapi tidak hanya di Bali, kemarin juga kan sempat ada di Labuan Bajo, Jakarta. Kita ikuti perkembangan zaman, jadi bisa menyesuaikan permintaan, kayak motif logo G20 misalnya atau logo BNI custom, jadi setiap ada event kita bisa menawarkan sesuatu yang mempunyai nilai tambah,” ungkap Benes.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.