Dark/Light Mode

Dukung Komoditas Tembus Pasar Dunia, Surveyor Indonesia Luncurkan Platform SJI

Kamis, 17 November 2022 08:29 WIB
Foto: Dok. Sueveyor Indonesia
Foto: Dok. Sueveyor Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Surveyor Indonesia (PTSI) meluncurkan platform Sutainable Jurisdiction Indicators (SJI), untuk mengatasi hambatan pemasaran komoditas Indonesia menembus pasar dunia, khususnya Uni Eropa.

Direktur Utama PTSI M. Haris Witjaksono di Forum B20, di Bali, pada Jumat (11/11), menyampaikan, bahwa Indonesia telah membuat langkah besar dalam transisi menuju keberlanjutan, terutama di sektor komoditas, khususnya di bidang pangan dan pertanian.

"Sebagai agent of development of development, PTSI mendukung Bappenas (Badan Pembangunan Nasional) dalam penerapan SJI," ujarnya, melalui keterangannya, Kamis (17/11).

Ia percaya, bahwa inisiatif yang berfokus pada kabupaten, seperti SJI akan membawa manfaat bagi pemangku kepentingan seluas-luasnya, termasuk mereka yang berisiko tertinggal.

Baca juga : Tekan Risiko Diabetes Pada Anak, Sun Life Luncurkan Program BOKS

"Kuncinya sekarang adalah memperkuat dan mengkomunikasikan kemajuan untuk memastikan, bahwa kabupaten diakui dan dapat menunjukkan kinerjanya sejalan dengan persyaratan pasar global,” ujar Haris. 

Haris menjelaskan, SJI telah dirancang untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan sejalan dengan komitmen global Indonesia terhadap SDGs, serta Perjanjian Perubahan Iklim Paris.

Pada awalnya, menurutnya, SJI diterapkan pada produksi komoditas lalu dikembangkan ke pembangunan daerah yang lebih luas.

Saat ini, PTSI tengah berupaya mengumpulkan data historis untuk merunut kemajuan menuju keberlanjutan dan peningkatan daya saing komoditas lokal di pasar global dari waktu ke waktu.

Baca juga : Perkuat Digital Presidensi Indonesia, Telkomsel Luncurkan G20 Connect

Ke depan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan Bappenas untuk lebih mengembangkan dan menyempurnakan platform data.

"Platform ini akan segera tersedia untuk umum, dalam rangka meningkatkan komunikasi tentang keberlanjutan yurisdiksi di Indonesia," ujar Haris. 

Bahkan, SJI juga sedang mengembangkan modul tambahan tentang keterlacakan asal usul minyak sawit, yang nantinya akan diikuti sejumlah komoditas lain.

"Khususnya, yang menghadapi hambatan penetrasi pasar di luar negeri seperti kopi, cokelat dan lainnya," ujarnya.

Baca juga : Sambut Hari Diabetes, Sun Life Indonesia Gelar Edukasi Hidup Sehat

Di kesempatan yang sama, expert ESG dan SDGs PTSI, Martinus Nata menyatakan, SJI ini juga telah memasukkan kriteria proteksi area hutan, mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, akses informasi publik.

Lalu, partisipasi berbagai pemangku kepentingan dalam perencanaan kabupaten, pendaftaran dan sertifikasi petani kecil, dan Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (FPIC), serta lainnya.

“Ada 23 indikator SJI yang telah dikelompokkan ke dalam empat tema, yaitu lingkungan, sosial, ekonomi dan tata kelola,” jelas Nata. 

Menurutnya, setiap area tematik selaras dengan beberapa SDGs untuk memberikan kohesi dengan prioritas keberlanjutan global.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.