Dark/Light Mode

Menteri Teten Ajak Santripreneur Garap Unggulan Domestik Jadi Sumber Bisnis

Selasa, 22 November 2022 11:11 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (kedua kiri). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (kedua kiri). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki berjanji, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) bakal menyiapkan dan mengarahkan bisnis santripreneur dan para calon saudagar di sektor-sektor usaha yang menjadi keunggulan domestik Indonesia.

Menurutnya, saat ini hampir semua negara di dunia kini tengah mencari keunggulan domestiknya masing-masing, tak terkecuali Indonesia.

Ia juga mencontohkan Norwegia yang dulu pendapatan terbesarnya dari migas, tapi sekarang, dengan riset yang kuat, pendapatan terbesarnya dari budidaya ikan salmon. Begitu juga dengan Selandia Baru yang bisa membesar pendapatannya hanya dengan tiga produk unggulan domestik yakni, daging, susu, dan buah-buahan.

Baca juga : Kementerian ESDM Pasang 350 Penerangan Jalan di Sulsel

"Kita punya laut yang begitu besar yang di dalamnya terkandung ikan tuna, lobster, dan sebagainya. Tapi, investasi di sektor kelautan ini baru 2 persen yang besar," ucapnya dalam sambutan di acara Santripreneur Award 2022, Jakarta, Senin (21/11) malam.

Contoh lain, Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia. Tapi, yang bisa diekspor baru sebatas minyak goreng. "Lihat Unilever yang terbanyak membeli CPO kita, mampu memproduksi banyak sekali jenis produk, dari mulai makanan, kosmetik, hingga farmasi," ungkap Teten.

Teten mengatakan, Pemerintah ingin mengubah hal itu dengan memulai industrialisasi dan sekarang dengan hilirisasi yang tidak lagi menjual bahan baku.

Baca juga : Menpora Ajak Pelajar Jaga Persatuan Dan Kesatuan

"Industrialisasi sedang kita koreksi dengan melakukan industrialisasi berbasis keunggulan domestik dengan bahan baku lokal. Bukan lagi manufaktur berbahan baku impor," ujar Teten.

Selain memiliki banyak potensi sumber daya alam yang menurutnya, Indonesia juga memiliki banyak kekayaan produk-produk berbasis kreatif.

"Maka, untuk menciptakan pengusaha tangguh, pendekatannya harus melalui inkubasi. Ibarat telur, dierami, ditetaskan, kemudian dibesarkan. Jadi, kita perlu menyiapkan inkubator-inkubator," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.