Dark/Light Mode

Berpotensi Jadi Pendapatan Tambahan

Universitas Jember Kenalkan Kulit Singkong Dan Tape Afkir Sebagai Pakan Ternak Alternatif

Selasa, 22 November 2022 16:42 WIB
Pelatihan pembuatan pakan ternak alternatif ini kepada karyawan dan pengusaha tape merek Tape 57 di Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso, pada 11 dan 18 September 2022. (Foto: Ist)
Pelatihan pembuatan pakan ternak alternatif ini kepada karyawan dan pengusaha tape merek Tape 57 di Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso, pada 11 dan 18 September 2022. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Jember (UNEJ) memberi alternatif bagi pelaku usaha untuk memanfaatkan kulit singkong dan tape kadaluarsa (tape afkir) sebagai pakan ternak. Terkenal dengan produksi tape, Bondowoso menghasilkan dua limbah industri yaitu kulit singkong dan tape yang tidak sesuai dengan standar mutu dan tape afkir. 

Menurut data Badan Pusat Statistik secara kuantitas menjadi limbah pertanian ketiga terbesar di Indonesia setelah limbah padi dan jagung. Secara umum produksi tahunan singkong nasional mencapai 21,5 juta ton. Dari jumlah tersebut 16 persennya bakal menjadi limbah berupa kulit singkong.

Baca juga : Mentan Jamin Kemudahan Investasi Bidang Pertanian Dan Peternakan

Dosen Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Jember kampus Bondowoso Himmatul Khasanah mengatakan, kulit singkong tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak bermutu, termasuk memanfaatkan tape afkir. 

Jika diolah akan memberikan potensi tambahan penghasilan bagi pengusaha tape dan mendukung keberadaan Bondowoso sebagai kabupaten penghasil ternak utama di Jawa Timur. Berbagai kegiatan dilakukan UNEJ untuk meningkatkan awareness di kalangan pelaku usaha, salah satunya dengan memberikan pelatihan pembuatan pakan ternak alternatif ini kepada karyawan dan pengusaha tape merek Tape 57 di Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso pada 11 dan 18 September 2022.

Baca juga : Bamsoet Ajak Ikatan Alumni Universitas Jayabaya Bangun Sinergi Sosial

“Sekitar lima belas orang peserta yang mengikuti pelatihan ini. Kami berharap pakan ternak dari limbah kulit singkong ini bisa menjadi alternatif pakan sebab dalam observasi kami pakan ini mudah dicerna oleh ternak. Sekaligus mengurangi limbah kulit singkong dan memanfaatkan tape afkir. Artinya membantu pendapatan pelaku usaha industri tape sekaligus menyukseskan Bondowoso sebagai pengahsil ternak di Jawa Timur,” tutur Himma pada Selasa (22/11).

“Kulit singkong dan tape afkir tadi perlu diolah terlebih dahulu, tidak boleh diberikan begitu saja kepada ternak. Pasalnya dalam kulit singkong mengandung asam sianida yang dapat memabukkan dan berbahaya bagi ternak jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.  Kedua, perlu pengolahan lanjut untuk meningkatkan nutrisi yang ada dalam kulit singkong, caranya dengan menggunakan aplikasi teknologi fermentasi dengan statrter mikroorganisme yang membantu perombakan struktur bahan pakan dan nilai nutrisinya,” jelas Himma.

Baca juga : Dubes RI Untuk Kroasia Kenalkan Permainan Congklak Dan Tari Maumere

 Uniknya, mikroorganisme yang akan digunakan dalam proses fermentasi berasal dari tape afkir yang merupakan hasil samping industri tape. Mikroorganisme jenis ini dalam dunia pakan ternak disebut sebaga Mikroorganisme Lokal (MOL). Contoh mikroorganisme berupa bakteri yang terlibat dalam pembuatan tape adalah bakteri jenis Bacillus yang mampu menghasilkan amylase yang melakukan tugas fermentasi amilum di tape menjadi gula atau glukosa. Merujuk pada beberapa penelitian, dalam air rebusan tape ditemukan bakteri seperti Lactobacillus fermentum, Klebsiella pneumonia, Psedomonas sp, Proteus mirabilis, Bacillus subtilis, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, Lactobacillis sp, Pseudomonas aeruginosa. Mikroorganisme Lokal (MOL) ini yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, termasuk dapat meningkatkan kualitas bahan pakan melalui fermentasi.

 Himma menambahkan, usaha peternakan di Indonesia menghadapi dua tantangan utama, yakni faktor lingkungan tropis yang ditandai dengan iklim panas dan kelembaban tinggi, serta kondisi peternakan rakyat yang umumnya peternakan kecil (small holder farmer). Kedua tantangan ini berdampak kualitas pakan yang rendah baik dari sisi kecernaan dan kandungan nutrisinya. Padahal pakan ternak merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya ternak dan menjadi penentu dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Oleh karena itu pakan ternak dari limbah kulit singkong bisa menjadi alternatif di saat pakan hijauan sulit dicari oleh peternak.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.