Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekonom IPB: Mau Musim Panen, Jangan Impor Beras

Kamis, 1 Desember 2022 17:49 WIB
Ekonom IPB University Prima Gandhi. (Foto: Istimewa)
Ekonom IPB University Prima Gandhi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonom IPB University Prima Gandhi heran dengan getolnya wacana impor yang digaungkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog. Gandhi menegaskan, bahwa stok beras nasional sejatinya aman dan mencukupi.

"Aman. Mau musim panen stok vanyak. Nggak perlu impor," kata Gandhi dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (1/12).

Gandhi lantas menyitir data terbaru BPS terkait luas panen dan produksi padi. Merujuk data BPS Oktober 2022, total luas panen padi 2022 diperkirakan mencapai 10,61 juta hektar atau naik 1,87 persen dari 2021.

Baca juga : Kang Emil: Ayo KembalikanKemenangan Golkar Jabar

Dari luas panen tersebut, diperkirakan total produksi padi mencapai 55,67 juta ton gabah, meningkat 2,31 persen dari 2021.

"Jika dikonversi, produksi beras diproyeksi mencapai 32,07 juta ton, meningkat 2,29 persen dari produksi tahun lalu," beber dia.

Gandhi menjelaskan, dengan konsumsi beras nasional sekitar 2,5 juta ton per bulan, maka produksi beras dalam negeri tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Bahkan surplus.

Baca juga : Cak Imin Minta Kebijakan Impor Beras Dievaluasi Total

Dia mengingatkan, Bapanas peduli terhadap para petani. Menurut Gandhi, jika mereka ngotot untuk impor beras, maka nasib hasil panen petani bisa terancam.

"Akhir Desember dan awal Januari itu musim panen. Kalau beras impor masuk, nasib panen petani gimana? Ini mau musim panen bos," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, mantan aktivis sejumlah organisasi mahasiswa itu juga berujar terkait sengkarut data Bapanas versus Kementan. Gandhi meminta Bapanas lebih jeli dan cermat.

Baca juga : BI Ramal Ekonomi RI Tahun Depan Tetap Kuat

"Satu data. Sudah jelas rujukannya BPS. Jadi tidak tumpang tindih," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.