Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Stok Sudah Menipis

Saatnya Vaksin Anak Bangsa Dipakai, Jangan Impor Terus

Sabtu, 19 November 2022 06:30 WIB
Ilustrasi Vaksin Indovac. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi Vaksin Indovac. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Vaksinasi Covid-19 belum sesuai harapan. Salah satu penyebabnya, stok vaksin menipis. Nah, saatnya vaksin buatan anak bangsa dipakai, jangan impor melulu.

Salah satu vaksin buatan dalam negeri yang bisa digunakan untuk vaksinasi Covid-19, yakni IndoVac. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, vaksin IndoVac dapat digunakan sebagai vaksin primer untuk usia di atas 18 tahun.

Selain itu, IndoVac dapat digunakan sebagai booster atau vaksin dosis ketiga bagi warga yang sebelumnya rampung menerima dua dosis vaksin Sinovac.

Baca juga : Kemenag: Vaksin Dianjurkan Untuk Jemaah Dengan Komorbid

Ketetapan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.02.06/C/5398/2022 yang diteken Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada 11 November 2022.

“Sebagai dosis primer diberikan secara intramuskular (pada otot) sebanyak dua dosis, masing-masing 0,5 mL dengan interval 28 hari. Sebagai dosis lanjutan (booster) untuk vaksin primer Sinovac diberikan satu dosis dengan dosis penuh 0,5 ml,” demikian bunyi poin 4 dan 5 dari SE tersebut.

Kendati demikian, belum disebutkan kapan vaksin IndoVac resmi digunakan di Indonesia. Konon, saat ini vaksin IndoVac masih dalam tahap produksi dengan target 20 juta dosis pada tahap pertama.

Baca juga : Di Bali, Yang Musuhan Jadi Pamer Kemesraan

Kemenkes menjelaskan, vaksin IndoVac merupakan vaksin Covid-19 den­gan platform protein subunit rekombinan. Antigen yang digunakan adalah protein rekombinan Receptor Binding Domain (RBD), yang merupakan bagian dari vi­rus SARSCoV-2 dan dihasilkan pada sel inang ragi (yeast) Pichia pastoris.

Vaksin IndoVac dikembangkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine. IndoVac telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin ini juga telah memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, IndoVac juga telah mengantongi sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag).

Baca juga : Bahlil: Tetap Waspada, Jangan Sampai Terbuai

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan, Kemenkes akan membeli lima juta dosis vaksin IndoVac. Nantinya, vaksin ini akan digunakan untuk vaksinasi booster.

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Riris Andono Ahmad mengatakan, penggunaan vaksin dalam negeri harus segera dilakukan. Meski hal itu tidak sepenuhnya membuat Indonesia lepas dari ketergantungan impor obat dan vaksin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.