Dark/Light Mode

FTUI Bantu Peneliti Jepang Transfer Teknologi Ke Perusahaan Sawit Indonesia

Minggu, 11 Desember 2022 21:27 WIB
Kunjungan ke Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (Foto: Ist)
Kunjungan ke Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berkolabroasi dengan para peneliti dari Tohoku University untuk transfer teknologi pengolahan Palm Fatty Acid Distilled (PFAD). Prof. Naomi Shibasaki-Kitakawa dan timnya, Yuichiro Kanematsu, Ph.D. dan Kousuke Hiromori, Ph.D., saat ini telah mendaftarkan paten teknologinya di Indonesia dan Malaysia.

"Paten yang kami miliki terkait teknologi pengolahan kelapa sawit. Terutama terkait dengan teknik produksi biodiesel proses dingin yang menghasilkan produk samping Vitamin E dan Super Vitamin. Paten dengan berbagai keunggulan dan inovasi ini diperkenalkan luas untuk mendapatkan mitra yang ingin turut serta mengembangkan paten teknologi pengolahan kelapa sawit," jelas Prof. Shibasaki Kitakawa dalam keterangan tertulis, Minggu (11/12).

“FTUI tentu saja menyambut baik tawaran kolaborasi ini. Saat ini kami telah memiliki Technology Management Office akan membantu proses transfer teknologi dari paten yang ditawarkan mitra kami ini. Selain itu, kami juga membantu membuka jalan untuk bertemu dengan pemerintah, dalam hal ini Kementrian ESDM dan industri untuk kemitraan. Diharapkan kedepannya, teknologi ini akan meningkatkan hasil produk dari perkebunan kelapa sawit nusantara, yang baru memiliki 160an produk dari sawit. Masih tertinggal dari Malaysia yang sudah memiliki 200an produk turunan sawitnya,” kata Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU.

Baca juga : KKP Rayu Uni Eropa Lirik Emas Hijau Indonesia

Selain berkunjung ke FTUI, Prof. Shibasaki dan tim juga mengunjungi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral  dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk memperkenalkan dan meminta saran terkait paten miliknya terkait rencana penerapan teknologi tersebut di Indonesia.

Dr. Dadan Kusdiana, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM menyambut baik tawaran kerja sama ini. Kolaborasi yang baik antara tiga pihak, pemerintah, universitas dan industri akan sangat bermanfaat kedepannya bagi industri kelapa sawit Indonesia.

"Implementasi teknologi ini, masih perlu melakukan kajian keekonomian yang mendalam untuk dapat meyakinkan para investor kedepannya.”

Baca juga : HNW: Jangan Intervensi Kedaulatan Hukum Indonesia

Bersama FTUI, Prof. Shibasaki Kitakawa dan tim juga melakukan kunjungan ke perusahaan kelapa sawit, Apical, dengan tujuan untuk penjajakan kerjasama penerapan teknologi. Pada kunjungan Senin (05/12) lalu, Lim Kian Guan, General Manager Refineries Operations Apical, mengungkapkan ketertarikannya.

“Apical sangat tertarik dan saat ini akan diproses langkah selanjutnya, seperti pengujian bahan baku dari Apical dan kajian keekonomiannya," katanya.

PFAD merupakan produk samping yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi RBDPO (Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil) pada refinery plant. Jumlah produk samping PFAD yang dihasilkan pada proses penyulingan (refining) CPO berkisar 4 persen dari CPO yang diolah.

Baca juga : Bertemu Petinggi Militer Jepang, Wamenhan Herindra Bahas Misi Diplomasi Perdamaian Dunia

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.