Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Transisi Mobil Listrik Yang Tak Tertata Ancam Posisi Industri Otomotif Indonesia

Kamis, 1 Desember 2022 13:05 WIB
Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Pengembangan Industri dan Kawasan Putu Surya Wirawan (kanan), Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono (kiri), Direktur Hubungan Eksternal TMMIN  Bob Azam (kedua kanan) dan Sekretaris Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB Arif Sasongko  (kedua kiri) usai membuka Seminar Nasional 100 Tahun Industri Otomotif Nasional bertema Strategi Transisi Pengembangan Teknologi Elektrfifikasi Menuju NZE dan Manajemen Unit in Operation (UIO) di Indonesia yang berlangsung di Kampus ITB, Bandung, Kamis (1/12). (Foto: aist)
Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Pengembangan Industri dan Kawasan Putu Surya Wirawan (kanan), Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono (kiri), Direktur Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam (kedua kanan) dan Sekretaris Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB Arif Sasongko (kedua kiri) usai membuka Seminar Nasional 100 Tahun Industri Otomotif Nasional bertema Strategi Transisi Pengembangan Teknologi Elektrfifikasi Menuju NZE dan Manajemen Unit in Operation (UIO) di Indonesia yang berlangsung di Kampus ITB, Bandung, Kamis (1/12). (Foto: aist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Transisi kendaraan elektrifikasi yang tidak tertata, akan melemahkan posisi Indonesia sebagai basis global industri otomotif. 

Begitu kata Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam di sela-sela acara seminar “Strategi Transisi Pengembangan xEV Menuju NZE dan Manajemen Unit in Operation (UIO) di Indonesia”, di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (1/12).

Menurut Bob, kehadiran beragam teknologi kendaraan elektrifikasi rendah emisi yang lengkap, melalui pendekatan strategi multi-pathway akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia lebih cepat berkembang dan mengejar posisi sebagai pemain utama produsen serta eksportir kendaraan elektrifikasi di kancah internasional. Di samping itu, roadmap industri otomotif nasional harus disusun dengan memperhitungkan ketersediaan energi, khususnya SDA tidak terbarukan. 

“Dukungan Pemerintah di sektor transportasi melalui manajemen UIO (Unit in Operations), juga menjadi elemen penting untuk mempertahankan posisi dan kontribusi positif industri otomotif nasional selama lebih dari 5 dekade ini,” ujar Bob.

Untuk mencapai target netralitas karbon, Toyota Indonesia meyakini bawa era elektrifikasi tidak boleh meninggalkan industri otomotif nasional yang selama ini telah berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia “No One Left Behind.” Toyota Indonesia percaya, setiap teknologi mobilitas memiliki perannya masing-masing. Semua harus dikembangkan untuk memenuhi tujuan nasional. 

Baca juga : Ekonomi Global Terancam Resesi, Industri Digital Bisa Jadi Solusi

Kata Bob, Toyota Indonesia berkomitmen untuk menyediakan semua teknologi elektrifikasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan menyediakan beragam pilihan kendaraan hemat bahan bakar, kendaraan dengan bahan bakar terbarukan, dan kendaraan berteknologi elektrifikasi, yaitu Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV) hingga hidrogen.

“Sehingga semakin banyak masyarakat pengguna kendaraan beroda empat yang dapat turut berkontribusi menurunkan emisi karbon,” ujarnya.

Upaya untuk menekan emisi karbon sebagaimana ditetapkan Pemerintah Indonesia dalam target net zero emission (NZE) 2060 memerlukan adanya transisi energi dan transformasi industri, maupun bisnisnya. Pada sektor otomotif, berbagai kebijakan terkini terkait elektrifikasi kendaraan tengah digalakkan, baik dengan adanya dukungan dari sisi fiskal maupun non fiskal guna memperbesar populasi beragam kendaraan elektrifikasi.

Transisi industri otomotif, termasuk rantai pasoknya merupakan strategi yang harus diimplementasikan untuk menjaga posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor otomotif, selain soal bagaimana mengelola kendaraan atau unit kendaraan yang sudah ada selama ini (managing unit in operation/UIO).

Dalam hal ini, beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengkombinasikan seluruh sarana transportasi yang ada, baik transportasi massal maupun pribadi, untuk bersinergi melalui penggunaan teknologi yang mengkonsumsi bahan bakar secara lebih efisien, teknologi yang menggunakan bahan bakar baru dan terbarukan, maupun beralih ke teknologi-teknologi elektrifikasi hingga hidrogen baik melalui produksi baru maupun melalui aktivitas konversi. 

Baca juga : Gairahkan Ekonomi, Ini Gebrakan PLN Bangun Ekosistem Industri Lokal

Dengan kombinasi ini, diharapkan semakin banyak kendaraan yang dapat menyumbang pada penurunan emisi yang lebih besar selain tercipta ekosistem elektrifikasi baru dan kuat sehingga memberikan kesempatan bagi industri otomotif Indonesia untuk semakin kompetitif di era elektrifikasi global.

Apalagi, saat ini Indonesia tengah menikmati posisinya di bidang industri otomotif sebagai produsen dan eksportir produk otomotif unggulan di wilayah Asia Pasifik. Industri otomotif nasional juga memegang peran strategis sebagai bagian dari rantai pasok, dengan jangkauan wilayah ekspor yang telah merambah hingga 80 negara di berbagai kawasan dunia. 

Staf Khusus Menko Perekonomian, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, untuk mencapai target net zero emission pada 2060 tidak hanya bisa mengunakan satu teknologi mobil listrik atau hanya battery electric vehicle saja. Menurut dia, semua teknologi harus dikembangkan karena infrastruktur kelistrikan di daerah berbeda-beda.

“Untuk mencapai NZE tidak mudah seperti mengembalikan telapak tangan,” ujarnya.

Menurut dia, untuk daerah-daerah hybrid masih bisa dikembangkan. Namun, dia menyayangkan, masih ada diskriminasi insentif mobil listrik. Menurut dia, insentif non fiskal saat ini banyak untuk full listrik. Padahal harusnya hybrid juga menerima insentif yang sama. Dengan begitu, orang akan banyak beralih dan menciptakan ekosistem

Baca juga : Setelah Ekstradisi, Singapura Komitmen Tingkatkan Kerja Sama Dengan Indonesia

Seminar Keempat

Seminar series keempat ini memberikan pemahaman dan peningkatan pengetahuan civitas akademia, mahasiswa generasi muda, serta masyarakat pada umumnya bahwa kontribusi teknologi elektrifikasi dengan pendekatan multi-pathway sesuai kebutuhan konsumen yang beragam dan strategi manajemen UIO yang ada, sangat berperan penting dalam mereduksi emisi untuk mencapai NZE. Bersama dengan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), strategi transisi dan manajemen UIO merupakan bagian integral dan kunci keberhasilan untuk mencapai NZE di Indonesia.

Dalam seminar nasional ini, hadir Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Pengembangan Industri dan Kawasan Ir. I Gusti Putu Surya Wirawan, Rektor ITB Prof. Ir. Reini Wirahadikusumah, M.SCE., Ph. D., Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Ir. Warih Andang Tjahjono M.T., Civitas Akademika Para Pengajar ITB Prof. Dr. Ir. Drajad Irianto, M.Eng. dan Dr. Ir. Agus Purwadi, M.T., serta Toyota Daihatsu Engineering Manufacturing Co. Ltd., (TDEM) Dr. Indra Chandra Setiawan S.T. M.T.

“Kehadiran rangkaian seminar nasional ini diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan era elektrifikasi dan mendorong terciptanya strategi yang komperhensif guna mengakomodir beragamnya kebutuhan kendaraan elektrifikasi yang lengkap dan ramah lingkungan dengan tetap memperhatikan tujuan menurunkan emisi karbon dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Bob Azam.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.