Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Manfaat Program Transformasi Perpustakaan Sejahterakan Masyarakat

Senin, 5 Desember 2022 16:27 WIB
Peer Learning Meeting (PLM) Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2022, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/12). (Foto: Dok. Perpusnas)
Peer Learning Meeting (PLM) Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2022, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/12). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang dijalankan di perpustakaan tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga desa/kelurahan dinilai efektif dan manfaatnya dirasakan masyarakat. Pelaksanaan program TPBIS Tahun 2020-2021 memberikan manfaat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan nilai efektivitas program 4,09 dari skala 1-5. Total benefit program ini pada 2020-2021 mencapai lebih dari Rp 570 miliar.

Program ini telah direplikasi mandiri di 18 kabupaten/kota dan 1.125 desa/kelurahan. Hal tersebut tampak dalam evaluasi yang disampaikan pada Peer Learning Meeting (PLM) Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2022, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/12).

Program TPBIS dijalankan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dengan dukungan dari Bappenas sejak 2018. Program ini merupakan pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan di seluruh provinsi di Indonesia.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan, tugas perpustakaan adalah mencerdaskan dan menyejahterakan anak bangsa sesuai amanah UUD 1945. Esensinya, untuk mengurangi masyarakat marginal. Untuk itu, perpustakaan mesti bertransformasi mengubah paradigma yang eksklusif menjadi inklusif. “Inilah roh dari semangat transformasi perpustakaan,” imbuhnya.

Baca juga : Erick Pastikan, Pola Transisi EBT RI Tak Beratkan Rakyat

Indonesia, menurutnya, memiliki sumber daya alam melimpah namun belum dikelola dengan optimal. Oleh karena itu, masyarakat perlu dibekali inovasi dan kreativitas serta aksesibilitas digital untuk meningkatkan pengetahuannya.

“Tidak ada gunanya perpustakaan jika masyarakat masih tetap berada di bawah tingkat kesejahteraan. Jangan sampai perpustakaan menjadi menara gading,” tambah Syarif Bando.

Perbaikan kesejahteraan hanya dapat dilakukan jika kondisi ekonomi baik, yang ditandai dengan peningkatan pendapatan per kapita dan lapangan kerja. Salah satu jalan untuk mencapai kesejahteraan diperoleh dengan kemampuan literasi.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan, peran perpustakaan amat dibutuhkan dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan global. Dia berharap, PLM Nasional Tahun 2022 dapat melahirkan banyak ide dan gagasan yang inovatif dan aplikatif dalam menghadirkan perpustakaan yang lebih inklusif.

Baca juga : Moeldoko Ajak Masyarakat Berani Lakukan Tes HIV

“Perpustakaan berbasis inklusi sosial diharapkan dapat meningkatkan literasi informasi bagi masyarakat dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat meningkatkan kesejahteraan dan juga mendorong kreativitas serta memangkas berbagai kesenjangan akses informasi,” ungkapnya.

Kepala Biro Umum dan Sumber Daya Manusia Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Khamim mengatakan, program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial telah mendorong lahirnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) oleh masyarakat sekitar perpustakaan.

“Dalam rangka kebijakan revolusi mental, khususnya Gerakan Indonesia Mandiri UMKM perlu diwadahi dalam bentuk koperasi sehingga semangat gotong royong kebersamaan dan kesejahteraan bersama selalu menjadi tiang atau dasar pembangunan ekonomi,” ungkapnya.

Dia meminta agar program TPBIS terus diperluas. “Kita perlu mendorong lebih keras lagi untuk meningkatkan desa-desa yang lain ikut berpartisipasi. Oleh karena itu, perlu dukungan anggaran dan kolaborasi lintas kementerian/lembaga untuk memperluas program tersebut,” imbuhnya.

Baca juga : KSP Apresiasi Gerakan Mahasiswa Kembangkan Masyarakat Pedesaan

Dalam PLM Nasional, Perpusnas memberikan penghargaan kepada perpustakaan yang berhasil mengimplementasikan TPBIS yakni Tim Sinergi Terbaik Tahun 2022 berasal dari Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.

Tiga Perpustakaan Kabupaten/Kota terbaik Tahun 2022 yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Singkawang, Kalimantan Barat; Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat; dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik 2022 dalam implementasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah Perpustakaan Desa Rambah Muda, Kabupaten Rokan Hulu, Riau; Perpustakaan Desa Kariango, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan; Perpustakaan Desa Iloponu, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.