Dark/Light Mode

ADB Kucurin Rp 2,16 T Untuk Kembangkan Kawasan Sains Dan Teknologi

Senin, 12 Desember 2022 17:32 WIB
ADB. (Foto: Ist)
ADB. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman senilai 138,52 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 2,16 triliun untuk mendukung strategi Pemerintah Indonesia, dalam komersialisasi riset dan inovasi, serta meningkatkan keberhasilan perusahaan rintisan (start-up) di empat kawasan sains dan teknologi (science and technology park/STP) di Indonesia.

Proyek Penguatan Riset dan Inovasi Melalui Kawasan Sains dan Teknologi yang Modern dan Efisien (Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Technology Parks Project) akan mendukung STP di sejumlah institusi pendidikan tinggi negeri ternama, yaitu di Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Indonesia. 

Proyek ini akan mendukung peningkatan fasilitas riset, inovasi, dan inkubasi start-up, memberi hibah untuk pelaksanaan penelitian terapan dan inkubasi start-up, serta meningkatkan keahlian peneliti STP dan kemampuan staf pengelola riset dan inovasi.

Baca juga : BNI Komit Kembangkan Jaringan Ke Arah Digital

“Terbatasnya penguasaan teknologi pada industri dan kurangnya kapasitas penyerapan teknologi baru dapat mengurangi produktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata Fook Yen Chong, Senior Spesialis Sektor Sosial ADB untuk Asia Tenggara dalam keterangan, Senin (12/12).

Yen Chong menegaskan, melalui proyek ini, berbagai industri di Indonesia yang bekerja sama dengan STP di empat universitas ini akan memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan sumber daya dengan lebih baik, menciptakan produk baru, dan masuk ke pasar-pasar baru.

“Kami memperkirakan bahwa adopsi teknologi baru di Indonesia dapat menambah 0,55 poin persentase ke pertumbuhan produk domestik bruto tahunan selama 20 tahun ke depan, sehingga dapat mendorong perekonomian Indonesia masuk ke kelompok negara berpenghasilan tinggi,” ucapnya.

Baca juga : Pentingnya Integrasi Pendidikan SDM Dengan Teknologi

Proyek ini akan membantu penguatan STP pada berbagai bidang teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sektor ekonomi prioritas Indonesia. Seperti misalnya energi (energi terbarukan dan teknologi penyimpanan), transportasi (kendaraan listrik dan otonom), teknologi informasi dan komunikasi (teknologi pintar), pengolahan produk pertanian dan pangan (produk pangan fungsional dan pangan halal), teknologi kesehatan, farmasi dan obat-obatan.

“Proyek ini juga akan memperkuat kemitraan Pemerintah-swasta, meningkatkan daya saing dan produktivitas angkatan kerja seiring pengembangan dan adopsi teknologi baru, serta memperkuat kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda,” terang Yen Chong.

Dalam mendesain proyek ini jelasnya, ADB telah memasukkan praktik terbaik internasional. Proyek ini akan mendukung inovasi berbasis permintaan pasar dan menumbuh-kembangkan ekosistem usaha start-up yang berkelanjutan. Proyek ini juga akan membangun sinergi dengan beberapa proyek ADB di Indonesia.

Baca juga : Pembangunan Perbatasan Mulai Digencarkan Lagi Nih

ADB membawa pengalaman dan pengetahuan luas dalam pengembangan sumberdaya manusia, riset, serta inovasi dari Indonesia dan berbagai penjuru kawasan ini untuk memberi nilai tambah bagi proyek ini. “ADB juga akan mengembangkan model inkubasi start-up melalui Platform Inovasi Terbuka (Open Innovation Platform) dan ADB Ventures,” kata Yen Chong.

Proyek ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 dari pemerintah, yang menekankan pada pengembangan manusia dan penguasaan sains dan teknologi, serta strategi kemitraan negara (country partnership strategy) ADB 2020–2024 untuk Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.