Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diskusi Kadin: Potensi Sumber Daya Alam Untuk Bahan Obat-Obatan Melimpah

Selasa, 20 Desember 2022 19:56 WIB
Poster Diskusi Kadin Bahas Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Produksi Obat-obatan Nasional. (Foto: Ist)
Poster Diskusi Kadin Bahas Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Produksi Obat-obatan Nasional. (Foto: Ist)

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) menggelar Regenerative Forest Business Hub (RFBH) yang membahas tentang pemanfaatan potensi sumber daya alam Indonesia untuk obat tradisional dan modern di The Westin Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (20/12).

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Agus Justianto mengatakan acara tersebut menjadi komitmen pemerintah terhadap program Regenerative Forest Business dan implementasinya untuk produksi obat-obatan nasional.

"KLHK mendukung penuh program Regenerative Forest Business melalui multiusaha kehutanan sebagai upaya pengelolaan hasil hutan bukan kayu," ucapnya.

Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kadin Silverius Oscar Unggul melihat ada peluang dan tantangan dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk dijadikan obat tradisional dan modern.

Dia menilai potensi kehutanan di Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai pusat tanaman dan tumbuhan obat.

"Tanaman obat merupakan tanaman yang bagiannya dapat dimanfaatkan sebagai obat baik berupa daun, umbi, akar, buah, dan bagian lainnya," ungkapnya.

Silverus menjelaskan tanaman obat merupakan tumbuhan yang diketahui mempunyai khasiat dalam membantu memelihara kesehatan maupun pengobatan suatu penyakit.

"Oleh karena itu, perlu penguatan di dalam multiusaha kehutanan sebagai bisnis regeneratif," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Agusdini Banun Saptaningsih menyatakan bahwa potensi dukungan sektor kehutanan dan pertanian terhadap ketersediaan bahan baku pembantu industri obat cukup tinggi.

Oleh karena itu, dia menerangkan sinergi antarpihak dibutuhkan untuk mewujudkan potensi tersebut.

“Kami menginisiasi pertemuan lintas sektor untuk meningkatkan sinergi antarpihak, seperti kementerian atau lembaga teknis terkait, pemerintah daerah, pelaku usaha farmasi, hingga riset dan pengembangan teknologi," ucapnya.

Workshop ini secara spesifik mencoba membuka kesempatan dan merumuskan road map untuk produksi obat-obatan tradisional Indonesia yang dapat memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat serta kelestarian lingkungan dalam upaya mencapai target NDC 2030 Indonesia.

Baca juga : Politik Makin Panas, Ekonomi Susah, Alam Tidak Bersahabat 

RM.id  Rakyat Merdeka -

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.