Dark/Light Mode

Erick: Kalbar Punya Potensi Besar Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Sabtu, 4 Februari 2023 12:35 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat tiba di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (4/2).
Menteri BUMN Erick Thohir saat tiba di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (4/2).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, Kalimantan Barat (Kalbar) mempunyai potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Apalagi, saat ini, pemerintah memprioritaskan kebijakan pemerataan ekonomi.

Sekadar catatan, realisasi investasi di Indonesia pada 2021, mencapai Rp 1.207 triliun. Meningkat 100,6 persen dari target awal yang Rp 1.200 triliun. Dengan realisasi investasi di luar Pulau Jawa yang kini lebih dominan: 53 persen. 

"Kalbar harus memanfaatkan momentum ini dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kita akan bangun pelabuhan, tapi industrial estate-nya ada nggak?" ujar Erick saat kunjungan kerja di Kota Pontianak, Kalbar, Sabtu (4/2).

Baca juga : Banyak Potensi Ekonomi, Desa Juga Bisa Ekspor

Erick bilang, pertumbuhan ekonomi tak akan ada artinya, jika tidak berdampak pada pembukaan lapangan bagi masyarakat sekitar.

Kehadiran kawasan industri, akan memperkuat ekosistem dari infrastruktur hingga sumber daya potensial yang dimiliki Kalbar.

Pemerintah telah menegaskan komitmen, untuk meningkatkan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Sehingga, setiap daerah, termasuk Kalbar harus mampu mencari dan mengeluarkan potensinya yang berbeda dengan wilayah lain.

Baca juga : Menkeu Pede Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Tetap Kuat

"Dengan disetopnya (ekspor) bauksit pada Juni, turunan nomor satunya ada smelter dan lain-lain. Sama ketika kita ambil alih Freeport, turunannya apa? Smelter. Itu tidak hanya butuh peran dari BUMN, tetapi juga swasta," kata Erick.

"Bapak Presiden kemarin sudah bilang, ayo dong masing-masing daerah punya carbon copy, keunikan masing-masing. Jangan berpangku tangan menunggu pemerintah pusat," imbuhnya.

Erick menuturkan, setiap pembangunan memerlukan proses dan konsistensi. Misalnya, pengembangan nikel sejak 2017, baru terlihat hasilnya lima tahun kemudian.

Baca juga : Kerek Kualitas SDM, Toyota Tunjuk 10 SMK Jadi Pusat Vokasi Elektrifikasi

Untuk itu, Erick selalu menekankan pentingnya keberlanjutan, dalam setiap pembangunan. Dampaknya harus dirasakan oleh seluruh masyarakat.

"Inilah yang saya bilang. Kita harus terus berupaya menciptakan kesejahteraan untuk masyarakat. Jangan ganti pemimpin, ganti kebijakan. Hargai kebijakan yang ada. Jangan semuanya salah," papar Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.