Pengamat: Demi Jaga Iklim Investasi

 Sebelumnya 
Sebagai informasi, pada tahun politik 2019 muncul istilah kampret dan cebong yang masing-masing dianggap sebagai bagian dari pendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Perdebatan antara kecebong dan kampret memperkeruh suasana dan terus berlanjut meskipun pemilu sudah selesai. Memasuki tahun politik sekarang ini, Bahlil pun khawatir perdebatan tersebut bisa mempengaruhi kondisi stabilitas negara.

Baca juga : Menteri Bahlil Rayu Menkeu Polandia Investasi Baterai Kendaraan Listrik

"Kalau bangsa ini masih berkelahi tentang kampret, cebong, kardun atau sampai ayam tumbuh gigi pun target investasi tidak bisa dicapai," terang Bahlil.

Akibatnya investor berpikir panjang untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Baca juga : 100 Intelektual Puji Karya Denny JA Soal Politik, Agama Dan Sastra

"Mana ada investor yang mau masuk kalau stabilitas politik ngaco," ucap Bahlil yang juga mantan Ketua Umum HIPMI tersebut.

Maka dari itu, Bahlil meminta semua masyarakat bisa bersikap dewasa dalam menyambut hajatan politik 5 tahunan ini. Apalagi, pesta demokrasi berlangsung saat kondisi Indonesia baru pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Baca juga : Perppu Ciptaker Memberi Kepastian Hukum Investor

"Kunci Indonesia keluar dari krisis global dengan kepemimpinan dan menjadi kompak dan kita nggak perlu WA-WA soal kampret dan cebong," tandas Bahlil. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.