Dark/Light Mode

Menteri Bahlil Harap Kampret-Cebong Hilang Di Tahun Politik

Pengamat: Demi Jaga Iklim Investasi

Sabtu, 4 Februari 2023 17:04 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Foto: Ist)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik yang juga peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam mendukung seruan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk menghilangkan politik identitas dalam bentuk cebong kampret pada tahun politik 2023 ini.

Sebabi, pada tahun 2023 ini Bahlil mendapat amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai target realisasi mencapai Rp 1.400 triliun.

"Kita semua tahu stabilitas politik akan berpengaruh terhadap stabilitas keamanan, stabilitas keamanan akan berpengaruh terhadap iklim investasi. Jadi wajar saja kalau kemudian stabilitas politik itu menjadi salah satu indikator, untuk stabilitas keamanan dan demi menjaga stabilitas investasi," ujar Surokim, Sabtu (4/2).

Menurut Surokim tantangan tidak hanya datang dari dalam negeri, melainkan juga dari dunia internasional yang terancam mengalami resesi, sehingga menjadi tugas bersama untuk menjaga iklim investasi tetap kondusif.

Baca juga : Menteri Bahlil Rayu Menkeu Polandia Investasi Baterai Kendaraan Listrik

"Dan memang tidak mungkin dalam suasana yang konflik itu akan kemudian memberikan trust kepada investor untuk masuk. Jadi memang itu tugas bersama tidak hanya negara tetapi juga masyarakat apalagi di 2023 ini kan sebenarnya kita tidak hanya menghadapi persaingan atau politik nasional tetapi juga kan pengaruh peluang resesi dunia juga cukup tinggi," jelasnya.

Surokim yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu mengatakan, Pilpres 2024 ini menjadi sangat komplek di tengah pilkada serentak dan baru saja transisi dari pandemi covid 19.

Oleh karenanya, dia mendorong untuk memitigasi munculnya kembali cebong kampret, para elit politik harus menawarkan politik kebangsaaan, ide dan gagasan ke masyarakat yang tentunya jauh lebih positif untuk membangun peradaban Indonesia lebih baik.

Semestinya partai politik harus sadar bahwa tantangan yang dihadapi di pemilu 2024 itu jauh lebih kompleks. Sebab, merupakan masa transisi dari masa pandemi.

Baca juga : 100 Intelektual Puji Karya Denny JA Soal Politik, Agama Dan Sastra

"Ini jadi mestinya ada konteks juga yang perlu diperhatikan agar kemudian politik dibangun lebih mengarah kepada politik kebangsaan, politik ide, politik gagasan di mana menurut pendapat saya itu jauh lebih positif untuk membangun peradaban politik kita yang lebih elegan," ungkapnya.

Lebih lanjut Surokim mengingatkan, para elit atau politisi jangan hanya mengejar politik pragmatis jangka pendek, seperti perebutan kekuasaan. Sebab, akan terjadi kegaduhan dan suasana akan memanas.

Lebih baik, politik dibalut dan dibangun dengan narasi-narasi strategis nasional yang progresif yang dibangun atas dasar ide atau gagasan, baik itu berupa agenda politik strategis nasional maupun program prioritas nasional.

"Insya Allah menurut pendapat saya jauh akan lebih menjanjikan termasuk menghindari dari komoditas politik identitas tadi," bebernya.

Baca juga : Perppu Ciptaker Memberi Kepastian Hukum Investor

Selain itu, Surokim berharap tidak hanya para elit, tetapi juga masyarakat ikut berperan agar tahun politik ini menjadi pesta rakyat yang menggembirakan. Tidak mencekam, yang akhirnya mengganggu stabilitas nasional dan merusak iklim investasi di Indonesia.

"Saya percaya bahwa pilihan masyarakat Indonesia itu akan menemukan pemimpin yang menurut saya memang sudah kehendak zamannya kita semua," pungkas Surokim.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan tahun pemilu bisa mengganggu stabilitas negara yang dampaknya bisa mengganggu masuknya investasi langsung ke dalam negeri. Apalagi jika terjadi pertikaian kelompok-kelompok yang seharusnya bisa diminimalisir.

"Kampret-cebong itu kalau boleh bukan menjadi komoditas investasi yang baik, itu isu investasi yang akan memperburuk kondisi bangsa kita," ucap Bahlil.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.