Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PIKM Diharap Kurangi Angka Pengangguran Di Bangka Belitung

Rabu, 9 November 2022 21:35 WIB
Pusat Inovasi dan Kewirausahaan Masyarakat (PIKM) pertama dan satu-satunya di Provinsi Bangka Belitung diluncurkan di Kota Pangkal Pinang, tepatnya di Graha Timah, Rabu (9/11). (Foto: Istimewa)
Pusat Inovasi dan Kewirausahaan Masyarakat (PIKM) pertama dan satu-satunya di Provinsi Bangka Belitung diluncurkan di Kota Pangkal Pinang, tepatnya di Graha Timah, Rabu (9/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Inovasi dan Kewirausahaan Masyarakat (PIKM) pertama dan satu-satunya di Provinsi Bangka Belitung diluncurkan di Kota Pangkal Pinang, tepatnya di Graha Timah, Rabu (9/11), dihadiri kurang lebih 600 partisipan mengandeng puluhan kampus dan sekolah di Bangka Belitung.

PIKM ini akan melatih kurang lebih 3,000 anak muda di Provinsi ini untuk menjadi Pelaku UMKM, Digital, dan Ekonomi Kreatif, dan diharapkan akan mengurangi angka pengangguran secara signifikan.

Dengan didukung oleh PT Timah, BRI, Pijar Foundation dan Pemda Bangka Belitung, PIKM ini dibangun atas kolaborasi Staf Khusus Presiden Joko Widodo bidang Pendidikan dan Inovasi: Billy Mambrasar, Ridwan Djamaludin (PJ. Gubernur Bangka Belitung), dan Achmad Ardianto (Dirut PT Timah).

"Kami bertiga ikut berpartisipasi mencapai visi Presiden Jokowi dalam mendorong 30 Juta Pelaku UMKM Go Digital di tahun 2030, dan melatih 9 juta talenta digital dari kalangan anak muda, dan program ini bukti nyata dukungan kami kepada beliau dan kepada Indonesia," ujar Billy Mambrasar yang merupakan Staf Khusus Presiden milenial dari Papua ini dalam rilis tertulis yang diterima, Rabu (9/11).

Baca juga : Pemuda Garda Terdepan Sebarkan Pesan Perdamaian Demi Indonesia Harmoni

Ada pun sebelum menjadi PJ Gubernur Bangka Belitung, Ridwan Djamaludin menjabat sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak tahun 2020.

Sebelumnya, dia berkarir di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta Badan Pengkajian Penerapan Teknologi.

Dalam kedua jabatan sebelumya, Ridwan telah aktif mendorong transformasi sektor Energi dan Tambang untuk mendukung diversifikasi ekonomi di wilayah seputar tambang, melalu investasi di sektor UMKM dan ekonomi kreatif lainnya.

Sementara itu, yang sebelum menjabat sebagai Dirut PT Timah, merupakan Direktur Utama PT Garam (Persero). Sebelum di PT Garam, dia pernah menjadi Direktur SDM PT Freeport Indonesia (PTFI) sejak 2017 hingga 2020 serta Direktur SDM PT Antam Tbk pada 2008.

Baca juga : Banjir, Pangkal Jembatan Di Rejang Lebong Bengkulu Terputus

Ahmad telah malang melintang dalam menyusun strategi CSR dan keberlanjutan perusahaan yang dipimpinnya untuk mendukung pengembangan UMKM dan Digital.

PT Timah, diketahui telah berinvestasi di lebih dari 3,000 UMKM di Bangka Belitung, hingga tahun 2022 ini.

Serupa dengan Achmad dan Ridwan, Billy Mambrasar sebelum mengundurkan diri dari Yayasan Kitong Bisa yang dibentuknya sejak tahun 2009, telah melatih ribuan talenta UMKM, Digital, dan Ekonomi di Indonesia Timur.

Setelah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden, atas arahan Jokowi, Billy telah mendirikan Pusat Inovasi dan Kewirausahaan di 7 Provinsi di Seluruh Indonesia, dan telah melatih lebih dari 21,000 talenta muda Indonesia, dalam sektor UMKM, Digital, Ekonomi Kreatif, dan Pertanian.

Baca juga : Relawan Flashmob Hip-Hip Hura Reuni Jaga Persatuan Dan Kesatuan

PIKM ini merupakan salah satu strategi nasional Presiden Joko Widodo, melalui Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Inovasi, Billy Mambrasar, untuk meningkatkan jumlah pelaku usaha serta mengembangkan talenta digital di seluruh Indonesia.

PIKM ini telah hadir di 6 provinsi lainnya yakni Papua, Papua Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat, serta Bangka Belitung sebagai provinsi ke-tujuh.

Apalagi data BPS terbaru menunjukkan bahwa angka partisipasi kasar pendidikan tinggi di Bangka Belitung itu terendah se-Indonesia. Hanya 15,27 persem dari usia produktif 18-24 tahun yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan selebihnya memilih bekerja bahkan menikah dini.

"PIKM diproyeksikan menjadi upaya kita bersama meningkatkan kapasitas SDM guna mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas," ungkap Billy Mambrasar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.