Dark/Light Mode

100 Intelektual Puji Karya Denny JA Soal Politik, Agama Dan Sastra

Selasa, 3 Januari 2023 10:16 WIB
Buku karya pemikiran Denny JA. (Foto: Ist)
Buku karya pemikiran Denny JA. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lebih dari 100 intelektual yang merespon pemikiran Denny JA di bidang politik, agama dan sastra diterbitkan kembali. 

Hal itu dilakukan menyambut usia ke 60 tahun pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang jatuh pada tanggal 4 Januari 2023. Sejumlah komunitas di lingkaran Denny JA memilih sembilan buku yang merekam polemik pemikiran Denny JA untuk kembali dipublikasi.

Denny mengaku sangat senang karena pada 60 tahun usianya dirayakan oleh komunitas-komunitas dengan publikasi dunia pemikirannya. Denny sendiri aktif menuangkan gagasan dalam tulisan sejak menjadi aktivis mahasiswa dan penulis pada tahun 1980-an.

"Saya memang selalu tersentuh dengan gagasan besar yang menentukan bulat lonjong hidup manusia di dunia politik, agama dan sastra," ujarnya, Selasa (3/1).

Ketika ditanya mengenai apa yang menjadi pemikirannya di bidang politik, agama dan sastra, ia memberikan intisari. “Di bidang politik ekonomi, saya selalu merujuk kepada negara di Skandinavia. Begitu banyak cara mengukur pembangunan yang berhasil, melalui Human Development Index atau World Happiness Index," ujar Denny JA.

Baca juga : Ini Kata Kepala BRIN, Soal Polemik Badai Dahsyat 28 Desember 2022

"Negara di Skandinavia, seperti Norwegia, Denmark dan Swedia selalu unggul membuat warga negaranya lebih bahagia dan hidup berkualitas," sambungnya.

Hal itu karena mereka mengembangkan sistem negara kesejahteraan yang mengkombinasikan kemakmuran, kebebasan dan peran pemerintah yang besar untuk menyediakan program kesejahteraan bagi rakyat kecil.

Menurut Denny JA, penting bagi Indonesia menentukan arah sistem ekonomi politiknya sendiri. Denny JA merekomendasikan, negara Indonesia dengan Pancasila perlu diarahkan menuju Negara Kesejahteraan ala Indonesia, yang merupakan modifikasi dari Negara Kesejahteraan ala Skandinavia.

Sementara itu di bidang agama, Denny dianggap membawa pendekatan baru studi agama di Indonesia melalui pendekatakan kuantitatif. Sehingga ada ukuran untuk membandingkan kehidupan agama dan kemajuan masyarakat.

"Data menujukkan semakin miskin sebuah negara semakin agama dianggap penting. Semakin kaya sebuah negara semakin agama tak lagi menjadi rujukan kebijakan publik," jelasnya.

Baca juga : Fernandez Sibuk Balas Twitter Ucapan Selamat

Denny mengkritik dua tendensi ekstrem dunia agama, yakni pendekatan tekstual yang menjadikan agama sejenis kontitusi ruang publik dan pendekatan yang sama sekali mengabaikan harta kartun agama. Menurut Denny, sudah saatnya agama didekati sebagai kekayaan kultural milik bersama. 

"Tak semua agama kita yakini tentu saja. Tapi agama yang tak kita yakini dapat diperlakukan sebagaimana layaknya kita menghayati sastra," jelasnya.

"Kita bisa memperlakukan 4,200 agama yang kini hadir di dunia sebagai warisan kultural milik kita bersama," sambung Denny, yang juga merupakan Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena.

Sedangkan di bidang sastra, Denny juga merujuk hasil riset yang menyebut bahwa mereka yang banyak membaca sastra, atau film dengan nuansa sastrawi akan lebih kuat solidaritas dan sensitivitas sosialnya.

Denny melihat data bahwa buku sastra, terutama buku puisi semakin tidak dibaca. Penyebabnya bukan karena publik meninggalkan puisi, tapi puisi yang meninggalkan publik.

Baca juga : Piala Dunia, Politik Dan Kita

Karena itulah  Denny bersama komunitasnya mengembangkan genre baru yakni puisi esai. Genre ini hadir dengan membawa semangat agar puisi kembali ke tengah gelanggang.

"Puisi esai merekam peristiwa sosial yang difiksikan. Kini komunitas puisi esai sudah meluas ke wilayah ASEAN," ujar Denny JA.

Pemikiran Denny JA di bidang politik, agama dan sastra itu mendapat respon lebih dari 100 intelektual dalam dan luar negeri.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.