Dark/Light Mode

Tingkatkan Mutu dan Layanan Perkeretaapian, KAI Fokus Bangun SDM

Sabtu, 17 Agustus 2019 18:23 WIB
Dirut PT KAI Edi Sukmoro (tengah) saat berbincang dengan pegawai di lintas. (Foto: Humas KAI)
Dirut PT KAI Edi Sukmoro (tengah) saat berbincang dengan pegawai di lintas. (Foto: Humas KAI)

 Sebelumnya 
Safety Training di Australia merupakan upaya KAI untuk meningkatkan kompetensi pekerjanya terkait keselamatan. Australia merupakan salah satu negara yang ketat dalam menerapkan zero accident. Hal ini sejalan dengan prinsip KAI yang selalu mengutamakan keselamatan.

Hospitality Training di SNCF, Prancis merupakan upaya KAI untuk menambah pengalaman pekerjanya dalam hal pelayanan penumpang, layanan antar moda dan operasional kereta (sarana dan prasarana).

Menjadi salah satu BUMN yang mengelola aset yang besar, KAI pun terus memperkuat SDM-nya terkait penjagaan dan pengelolaan aset.

Asset Management Program di FS International, Italia merupakan salah satu pelatihan untuk meningkatkan wawasan terkait optimalisasi pengelolaan aset. Selain itu, ada Track Access Charges (TAC) Summit di Belanda berupa konferensi/seminar untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelaksanaan TAC dengan pembicara merupakan profesional di bidang perkeretaapian.

Sebagai BUMN operator perkeretaapian, KAI pun kerap mendapatkan penugasan dari pemerintah. Salah satunya, mengoperasikan sarana berbasis rel menggunakan teknologi yang baru pertama kali digunakan di Indonesia yakni Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan dan Jabodebek.

Untuk dapat memberikan pelayanan baru ini, KAI pun mengirimkan SDM-nya untuk mengikuti Pelatihan LRT di SMRT, Singapura.

Baca juga : Kembangkan Kapasitas Operasi dan Pemeliharaan Kereta Api Perkotaan, MRT Jakarta Gandeng Seoul Metro

Setelah memberikan pembekalan ilmu, keterampilan, dan peningkatan kompetensi, tentu kualitas kerja SDM pun harus selalu di-maintain dan dipantau dengan baik. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan memberikan ruang dan kesempatan bagi SDM KAI untuk berinovasi dan berkarya.

KAI melalui Unit Quality Assurance dan Good Corporate Governance (GCG) membuat berbagai program untuk mewujudkannya. Salah satu program unggulannya adalah terwujudnya Innovation and Improvement Award (IIA).

Lebih jauh, IIA sebagai wujud pelaksanaan salah satu dari lima nilai utama KAI yaitu: INOVASI. IIA merupakan rangkaian kegiatan pengelolaan inovasi dan improvement hingga pemberian penghargaan kepada unit kerja, yang memberikan karya terbaik terhadap perbaikan berkelanjutan.

Sejumlah penemuan baru dan-perbaikan ini telah dilaksanakan di unit kerja. Terbukti, memberikan kontribusi positif untuk kemajuan perusahaan dalam bentuk quality, cost, delivery, safety, morale, dan lain-lain.

Hingga tahun 2019, KAI telah melaksanakan IIA yang ke-8 dari sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012. Sebanyak 377 karya inovasi dan/atau improvement sudah terdaftar selama pelaksanaan IIA.

Beberapa karya yang diterima di IIA tahun 2019 seperti: dari Daop 4 Semarang yakni Pemanfaatan Teknologi Solar Cell Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Gardu Pintu Pelintasan JPL 01 Hasanudin; dari Balai Yasa Manggarai yakni Optimalisasi Ruang Bagasi di Kereta Pembangkit Seri Tahun 2018-2019 (Stainless Steel) sebagai Tempat Sepeda; dari Divre IV Tanjungkarang yakni Desain dan Pemasangan Telepon Blok Antar Stasiun Melalui Media Fiber Optik di Wilayah Resor Pagargunung.

Baca juga : Jamin Harga Jual Gabah, Kementan Bentuk Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu

Selain ketiga itu, masih banyak karya lainnya. KAI pun mengikuti berbagai ajang eksternal terkait inovasi, salah satunya kegiatan Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN).

Kegiatan ini merupakan ajang berkumpulnya perusahaan nasional yang bernaung dalam BUMN/BUMD, dan perusahaan swasta berskala internasional yang memberikan manfaat dan inspirasi di bidang mutu dan produktivitas.

KAI pun telah menorehkan beberapa prestasi dalam TKPMN, yakni: 3 Platinum dan 3 Gold di tahun 2018; 1 Platinum dan 2 Gold di tahun 2017; 1 Platinum dan 3 Gold di tahun 2016; dan 1 Gold dan 2 Silver di tahun 2015.

KAI memberikan reward kepada pegawai yang memiliki inovasi dan improvement terbaik yaitu uang pembinaan, kesempatan mengikuti ajang Inovasi Tingkat Nasional, serta piagam penghargaan dan kategori “pegawai berprestasi”.

Di era yang disebut sebagai Industry 4.0 saat ini, untuk memastikan SDM nya tetap unggul dan berkontribusi besar dalam memajukan perkeretaapian Indonesia, KAI pun menyelaraskan berbagai pendekatan sesuai zaman yang berkembang.

KAI agar terus mengembangkan E-Learning dan Diklat berbasis TI dan menggunakan pendekatan yang kreatif dan dinamis.

Baca juga : Lion Air Group Gelar Pelatihan Penanggulangan Tanggap Darurat

KAI juga mengembangkan aplikasi Quality Information System (QIS), untuk memudahkan menjalankan kinerja unit terkait pengelolaan GCG, Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dan Sistem Manajemen Mutu (SMM).

Selain itu, ada juga aplikasi E-Innovation, E-Gratifikasi, dan E-LHKPN yang dapat diakses melalui website internal KAI.

“Berbagai upaya KAI untuk mempersiapkan SDM yang unggul diharapkan berkontribusi besar dalam memajukan perkeretaapian nasional. Majunya perkeretaapian akan memberikan sumbangsih besar bagi kemajuan bangsa, baik dalam bidang transportasi, pariwisata, ekonomi, dan bidang lainnya. Maju terus perkeretaapian, maju terus Indonesia! Dirgahayu Republik Indonesia,” pungkas Dirut KAI, Edi Sukmoro. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.