Dark/Light Mode

Kejar Target Penjualan 2 Juta Mobil, Industri Otomotif Tancap Gas

Jumat, 24 Februari 2023 00:46 WIB
Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Dodiet Prasetyo (kedua kanan), Direktur Pemasaran PT Toyota- Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy (tengah), Direktur Operasional PT Toyota Astra Financial Services (TAF) Devy Santoso Jayadi (kedua kiri) dan Pengamat Otomotif LPEM Universitas Indonesia (UI) Riyanto (kanan)  pada acara workshop pasar dari industri otomotif nasional yang diseleggarakan Forum Wartawan Industri (Forwin) bertema “Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit” di Jakarta, Kamis (23/2). (Foto: Ist)
Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Dodiet Prasetyo (kedua kanan), Direktur Pemasaran PT Toyota- Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy (tengah), Direktur Operasional PT Toyota Astra Financial Services (TAF) Devy Santoso Jayadi (kedua kiri) dan Pengamat Otomotif LPEM Universitas Indonesia (UI) Riyanto (kanan) pada acara workshop pasar dari industri otomotif nasional yang diseleggarakan Forum Wartawan Industri (Forwin) bertema “Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit” di Jakarta, Kamis (23/2). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri otomotif optimistis pasar mobil domestik bisa menembus 2 juta unit pada tahun 2030. Hal ini menyusul dengan terus membaiknya perekonomian Indonesia.

Mobil di segmen A dan B dengan banderol di bawah Rp 300 juta akan memimpin pertumbuhan pasar hingga 2030. Pasalnya, segmen ini sangat cocok dengan daya beli masyarakat Indonesia.

Lonjakan penjualan mobil bakal diimbangi dengan pengembangan teknologi otomotif untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menurunkan emisi karbon. Selain mobil elektrifikasi, yakni hybrid electric vehicle (HEV), plug in hybrid electric vehicle (PHEV), dan battery electric vehicle (BEV), pabrikan terus menyempurnakan teknologi di mobil bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) yang kini digunakan mobil segmen A dan B.

Demikian benang merah workshop “Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit” yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (23/2).

Bertindak sebagai pambicara adalah Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi, Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Ditjen IMATAP Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo, Pengamat otomotif LPEM UI Riyanto, dan Direktur Operasional PT Toyota Astra Financial Services (TAF) Devy Santoso.

Baca juga : Jokowi Minta Industri Otomotif Kerek Ekspor, Toyota Langsung Tancap Gas

Dodiet Prasetyo mengatakan, industri otomotif tumbuh 10,67 persen tahun lalu, di atas pertumbuhan ekonomi 5,3 persen dan industri 5,01 persen. Jumlah ini juga di atas rata-rata pertumbuhan industri mobil dunia 3,1 persen.  

Dia memastikan, kapasitas produksi mobil nasional sebanyak 2,3 juta unit per tahun sanggup menopang penjualan mobil 2 juta unit. Dalam konteks ini, Kemenperin terus mendorong terciptanya iklim usaha yang baik dengan menerbitkan regulasi mendukung penjualan mobil 2 juta unit.

Tahun lalu, dia menyatakan, produksi mobil 1,4-1,6 juta unit, terdiri atas penjualan domestik 1 juta unit dan ekspor 478 ribu unit. Adapun tahun ini, produksi mobil ditargetkan 1,6 juta unit. Dengan demikian, dibutuhkan tambahan produksi 400 ribu unit untuk mencapai target produksi 2 juta unit.

Menurutnya, rasio kepemilikan mobil di Indonesia sangat rendah, yakni 99 per 1.000 orang. Artinya, pasar mobil ke depan masih berpotensi tumbuh kencang. “Pemerintah bisa melakukan intervensi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan mobil. Pemerintah juga mendorong peralihan mobil dari ICE ke elektrifikasi,” tegas dia.

Sejauh ini, pemerintah baru menetapkan target kuantitatif BEV, yakni 400 ribu unit tahun 2025, 600 ribu unit tahun 2030, dan 1 juta unit tahun 2035 dalam Permenperin 6 Tahun 2022. “Kemenperin berharap baterai yang diproduksi di Indonesia bisa digunakan untuk mobil PHEV dan HEV,” kata dia.

Baca juga : Jokowi Harap, Indonesia Juara Industri Otomotif & Juara Balap Dunia

Sementara, Anton Jimmi menerangkan, Toyota optimistis menatap pasar mobil ke depan. Sebab, rasio kepemilkan mobil di Indonesia lebih rendah dibandingkan negara-negara pesaing.  

Dia mencatat, tahun 2000-an, pasar mobil domestik hanya 300 ribu unit. Namun, pada 2012, pasar mobil sudah menembus 1 juta unit. Adapun tahun lalu, pasar mobil kembali menembus 1 juta unit, setelah sempat terpuruk pada 2020 akibat pandemi Covid-19 dan mulai pulih pada 2021.

“Pemicu pertumbuhan pasar otomotif adalah kenaikan PDB per kapita, yang dapat mendongkrak daya beli masyarakat. Dengan begini, mereka bisa membeli mobil dan menggenjot pasar,” kata dia.

Dia menambahkan, industri mobil juga sanggup memacu ekspor. Di era 2000-an, ekspor mobil utuh sangat kecil, namun tahun lalu sudah mencapai 473 ribu unit. Artinya, produksi mobil tahun lalu sudah berkisar 1,4-1,5 juta unit.

Dari sini, dia menilai, target produksi mobil 2 juta unit yang sempat disebut pemerintah bukan mustahil, karena ekspor juga cukup kuat. Contohnya, Toyota sudah mulai mengekspor All New Kijang Innova Zenix tahun ini ke beberapa negara dengan target 8.000 unit.  

Baca juga : GAPMMI Targetkan Industri Mamin Tumbuh 7 Persen Tahun Ini

Dia menyatakan, sejauh ini, mobil di segmen A dan B dengan kapasitas mesin kecil, harga di bawah Rp 300 juta masih menjadi motor pertumbuhan penjualan. Kontribusi segmen ini terhadap total pasar mencapai 48 persen. Contoh mobil di segmen ini adalah LCGC Agya, LMPV Avanza-Veloz, dan Toyota Rush. Di luar itu, Anton menerangkan, mobil niaga berperan signifikan, karena ekonomi tumbuh.

“Segmen ini perlu dikembangkan untuk mendongkrak pasar mobil. Di Toyota, mobil segmen A dan B menyumbangkan 70 persen penjualan,” papar Anton.  

Anton menambahkan, Toyota juga terus berupaya menghasilkan produk yang ramah lingkungan, dari sisi efisiensi bahan bakar dan emisi gas buang di semua pilihan powertrain. Sebagai contoh, konsumsi bahan bakar Zenix bensin kini bisa mencapai 1 liter per 15 kilometer (kpl), membaik dibandingkan generasi sebelumnya 1 kpl.

 Dia menambahkan, Toyota juga memasukkan pilihan mobil elektrifikasi untuk konsumen, mulai dari HEV, PHEV, hingga BEV. “Intinya kami menyasar ke seluruh segmen dengan menyediakan line up produk lengkap,” tegas dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.