Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadapi Tahun 2023 Dengan Optimisme

Indonesia Jadi Titik Terang Dalam Gelap

Rabu, 1 Maret 2023 06:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keynote speech dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2023 bertajuk Menjaga Momentum Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian di Jakarta, kemarin. Pemerintah membuat beberapa kebijakan yang akan menjadi pilar untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi. (Foto: Ist).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keynote speech dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2023 bertajuk Menjaga Momentum Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian di Jakarta, kemarin. Pemerintah membuat beberapa kebijakan yang akan menjadi pilar untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi. (Foto: Ist).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menghadapi tahun 2023 dengan penuh rasa optimisme namun tetap waspada. Untuk memitigasi berbagai risiko, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan utama.

 Kebijakan itu, antara lain dengan bauran kebijakan fiskal dan moneter yang tepat, Un­dang-Undang (UU) Pengem­bangan dan Penguatan Sektor Keuangan, Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja, dan pengaturan Devisa Hasi Ekspor (DHE).

“Dengan berbagai kebijakan ini, diharapkan memberikan kepastian hukum di tengah situasi yang tidak pasti,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Har­tarto saat menyampaikan key­note speech dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2023 bertajuk Menjaga Mo­mentum Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian” di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Murdaya Po Harap, Usahanya Besarkan Golf Indonesia Diteruskan

Menurut Ketua Umum Par­tai Golkar itu, kebijakan yang dibuat Pemerintah ini akan menjadi pilar untuk menghasil­kan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang memadai, serta menjaga stabili­tas keuangan dan nilai tukar.

Dia mengatakan, dalam memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global, Pe­merintah juga telah melakukan berbagai extra effort pengen­dalian inflasi dalam forum Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui strategi kebijakan 4K. Yaitu, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

“Hasil berbagai kebijakan tersebut mendorong Inflasi In­donesia berada dalam level terkendali. Tahun 2022, inflasi mencapai 5,5 persen year on year (yoy) di bawah outlook. Dan Januari 2023 tercatat 5,28 persen (yoy),” kata Airlangga.

Baca juga : Jokowi Harap, Indonesia Juara Industri Otomotif & Juara Balap Dunia

Pemerintah, menurut dia, juga memperhatikan berbagai kebi­jakan di jangka menengah dan panjang untuk memastikan keber­lanjutan pertumbuhan ekonomi.

Beberapa kebijakan yang didorong, antara lain melalui hilirisasi komoditas Sumber Daya Alam (SDA), mendorong industrialisasi, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta dengan memper­cepat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menurutnya, kebijakan pe­mulihan yang inklusif dan berkelanjutan juga tercermin dari hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang tertuang di dalam Leader’s Declaration.

Baca juga : Bajul Ijo Dihajar Bali United 4-0, Aji: Ini Wajar Dalam Sepakbola

Selain itu, tahun ini Indone­sia juga memegang Keketuaan ASEAN, di mana Indonesia men­dorong tema berbasis ekonomi di bawah tiga dorongan strategis.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.