Dark/Light Mode

Jadi Koperasi Modern, Mino Saroyo Cilacap Digitalisasi 14 Unit Usaha

Kamis, 2 Maret 2023 16:59 WIB
Ketua Koperasi Perikanan Mino Saroyo Untung Jayanto. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Ketua Koperasi Perikanan Mino Saroyo Untung Jayanto. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koperasi Mino Saroyo di Cilacap Jawa Tengah ditetapkan menjadi salah satu model koperasi modern oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).

Penetapan model koperasi modern ini merupakan rangkaian tahapan yang dilakukan oleh Kemenkop UKM dalam mencapai target 500 koperasi modern pada 2024.

Ketua Koperasi Perikanan Mino Saroyo Untung Jayanto mengatakan, setelah menjadi salah satu model koperasi modern, koperasinya mengalami berbagai transformasi dari berbagai aspek. Di antaranya digitalisasi yang menghubungkan 14 unit usaha Koperasi Mino Saroyo. Salah satu proses digitalisasi yang dinilai sangat berhasil, yakni usaha Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Baca juga : Pertamina Berbagi Pengalaman Sentralisasi dan Digitalisasi Layanan ke Anak Usaha PLN

“Semua unit usaha kami sudah online dengan digitalisasi. Lewat digitalisasi sangat menguntungkan, salah satunya kami dapat dengan cepat melakukan proses bongkar muat kapal di TPI hingga sampai proses penjualannya,” kata Untung dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (2/3).

Untung menjelaskan, saat kapal nelayan tiba di pelabuhan tempat pelelangan ikan, ikan hasil tangkapan langsung dibongkar dari kapal, dan disusun dalam per jenis ikan, selanjutnya ditimbang dan langsung dilakukan lelang.

Dalam proses inilah, sistem digitalisasi berjalan. Pencatatan jenis ikan, volume, dan pembelian dengan mudah dan cepat dilakukan.

Baca juga : Danamas-Pitik Kolaborasi Untuk Tingkatkan Digitalisasi Peternak Ayam

“Seperti berbelanja di supermarket, datanya direkam sangat cepat dan struk belanjanya segera didapat oleh nelayan, buyer, dan TPI. Proses bongkar juga berjalan cepat. Dulu sebelum pakai sistem digital, seluruh pencatatannya secara manual. Bayangkan lamanya mencatat itu semua. Nelayan pun sangat senang memakai aplikasi ini,” jelasnya.

Diakui Untung, digitalisasi menjadikan proses lelang sangat efisien, hal itu membantu penanganan kualitas ikan lebih terjaga karena pengiriman ikan ke cold storage lebih cepat.

Dengan sistem aplikasi ini juga, seluruh transaksi anggota tercatat secara real time, misalnya setiap transaksi nelayan di TPI, langsung dapat dipotong 1 persen ke dalam simpanan nelayan di koperasi.

Baca juga : Hari Pers Nasional, Ibas Harap Pers Kritis Bermartabat

Simpanan tersebut akan dicairkan setiap 15 hari sebelum hari raya. Untung mengatakan, dalam membangun sistem digitalisasi, Koperasi Mino Saroyo mendapat pendampingan dari Kemenkop UKM.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.