Dark/Light Mode

Lewat Skema Kemitraan Off-Taker

Airlangga Dorong Akselerasi Pencapaian Target Peremajaan Sawit Rakyat

Rabu, 8 Maret 2023 22:20 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berkomiten mendukung sektor perkebunan kelapa sawit, yang merupakan komoditas strategis nasional. Salah satunya melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting. Pelaksanaan program PSR dengan penggunaan bibit unggul dan penerapan Good Agriculture Practice (GAP), akan meningkatkan produksi kelapa sawit tanpa harus melakukan pembukaan lahan baru, sehingga dapat meningkatkan pendapatan pekebun rakyat secara optimal.

“Dibandingkan komoditas kebun lain seperti karet, tebu, kakao, atau kelapa, peranan swasta dalam perkebunan sawit lebih dominan. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, perkebunan sawit bisa menyerap secara langsung 16 juta tenaga kerja baik yang kerja langsung di kebun maupun yang mensupport. Perusahaan kelapa sawit juga mampu meningkatkan nilai tambah produk dan berkontribusi besar pada penerimaan devisa non migas di tahun 2022 sebesar 12,76 persen,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang hadir secara virtual dalam Munas XI Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) 2023, Rabu (8/3).

Baca juga : Pj Bupati Muba Raih Penghargaan Inovasi Permodelan Pendampingan Sawit Rakyat

Implementasi PSR Rakyat yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit, baik plasma maupun swadaya, telah mendapat dukungan dan menjadi komitmen Pemerintah sejak 2015. Tetapi, hingga 2022, luas penanaman program PSR baru mencapai 200.000 hektar dari target 540.000 hektar pada 2024.

Dalam rangka mempercepat pencapaian target PSR, Pemerintah membuka akses peremajaan sawit melalui skema kemitraan, yakni suatu bentuk kerja sama yang saling menguntungkan antara pekebun dan perusahaan mitra disertai dengan pembinaan dan pengembangan yang bersifat saling memperkuat.

Baca juga : Cegah Banjir, Ganjar Dorong Konservasi Hutan Di Daerah Aliran Sungai

Selain itu, untuk mencapai target tersebut, terdapat beberapa syarat utama yang harus dipenuhi. Di antaranya yakni benih yang digunakan untuk peremajaan kebun kelapa sawit rakyat harus tersertifikasi, peremajaan bersifat klaster untuk pekebun yang sudah berada dalam kelembagaan, terdapat komitmen off-taker baik dari perusahaan swasta maupun BUMN untuk membina pekebun sawit dan turut serta memastikan keberhasilan program peremajaan, dan memenuhi ketentuan pengelolaan kebun berkelanjutan sesuai prinsip dan kriteria ISPO sehingga sekaligus kebun-kebun rakyat bisa mendapat sertifikat ISPO.

“Dengan syarat tersebut, tentu kita mendorong bahwa ketersediaan bibit harus bisa disiapkan secara baik dan juga kerja sama off-taker tentu harus didorong agar pembina pekebun dapat mendorong program replanting ini termasuk membuat program ini bankable,” kata Airlangga.

Baca juga : Airlangga: IKN Contoh Penerapan Smart City

Airlangga menjelaskan, berdasarkan data 2022, sebanyak 717 anggota GAPKI menguasai 3,69 juta hektar atau sekitar 22 persen dari luas tutupan sawit nasional yang tersebar di 21 provinsi. Sehingga, melalui Munas XI GAPKI, diharapkan dapat membawa komitmen baru dan berkontribusi nyata terhadap percepatan pencapaian target peremajaan sawit rakyat dan sertifikasi ISPO. 

“Pemerintah mendorong agar seluruh anggota GAPKI optimis terhadap prospek perekonomian nasional. Kita ketahui bahwa sawit ini menjadi salah satu minyak nabati yang diminati dunia dan harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan minyak nabati lain. Terkait dengan persoalan tentu banyak tantangan yang dihadapi. Namun Pemerintah akan berupaya agar iklim ini bisa dipertahankan dan Indonesia bisa terus berdaya saing, utamanya sawit menjadi andalan ekspor Indonesia termasuk mendorong untuk hilirisasinya,” tutup Airlangga.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.