Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Tak Mau Harga Gabah Petani Jatuh Saat Panen Raya

Sabtu, 11 Maret 2023 12:10 WIB
Presiden Jokowi (kanan) saat panen raya di Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (11/3). Bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (ketiga kanan). (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi (kanan) saat panen raya di Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (11/3). Bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (ketiga kanan). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam sepekan, Presiden Jokowi dua kali ikut panen raya padi. 

Yang pertama, di Desa Lajer Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3).

Yang kedua, Jokowi ikut panen raya di Desa Kartoharjo, Ngawi, Jawa Timur pada hari ini, Sabtu (11/3).

Jokowi menyebut, setiap daerah memiliki tingkat kesuburan dan manajemen yang berbeda-beda. Sehingga, hasil pertanian yang didapat juga berbeda.

Baca juga : Prabowo: Pertama dalam Sejarah Pemerintah Prioritaskan Pembangunan Pertahanan

“Setelah kemarin di Kebumen, kita sekarang ikut panen raya di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Saya melihat memang ada perbedaan, terutama di produktivitas per hektare. Di sini, sudah ada yang mencapai 10,5 ton per hektare, ada yang 8 ton per hektare. Kemarin, di sana 5,5-6 ton per hektare,” ujar Jokowi kepada awak media, Sabtu (11/3).

Kepala Negara menekankan, pemerintah akan terus berupaya menjaga, agar harga gabah petani tidak jatuh saat panen raya.

“Memang, harga gabah harus segera ditentukan. Jangan sampai harganya jatuh, karena ini panen raya di mana-mana. Ini yang segera nanti akan diumumkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), sehingga pembelian Bulog menjadi jelas. Gabah kering panen-nya berapa,” jelas Jokowi.

Saat ini, pemerintah melalui Bapanas tengah menghitung ulang harga pokok pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras. Sehingga, harga di tingkat petani, pedagang, dan konsumen seimbang.

Baca juga : PLN Jakarta Komit Tidak Ada Pemadaman Listrik Saat Pemeliharaan Gardu

Salah satu komponen perhitungan tersebut,  adalah biaya produksi petani.

"Yang sulit, pemerintah itu menyeimbangkan. Harga di petani wajar, artinya dapat keuntungan. Harga di pedagang wajar, artinya pedagang dapat keuntungan. Harga di konsumen, di masyarakat juga wajar. Mencari keseimbangan seperti itu yang tidak gampang,” tutur Jokowi.

Presiden ke-7 RI ini mengimbau seluruh petani di Indonesia, untuk segera menanam padi kembali usai panen.

“Saya mengajak kepada seluruh petani di Tanah Air, karena ini airnya masih ada, masih ada hujan. Setelah dipanen, jangan diberi jeda. Langsung diolah lagi tanah, tanam lagi. Karena ini airnya masih ada,” ujar Jokowi.

Baca juga : Komunitas Sopir Truk Dukung Ganjar Serahkan Bantuan Alat Steam Dan Las Listrik

Dalam panen raya ini, Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.